Masalah finansial kerap menjadi problematika tak berkesudahan bagi beberapa jenis sandwich generation. Generasi ini harus menghidupi diri mereka sendiri, tetapi disisi lain mereka harus menanggung beban finansial keluarga besar. Cukup sulit bagi generasi ini untuk mencapai kebebasan finansial.
Sebagian besar sandwich generation merupakan korban dari generasi sebelumnya karena tidak mengelola keuangan dengan baik.
Lantas, bagaimana cara memutus mata rantai sandwich generation yang telah lama menjerat?
Sebelum mengetahui cara memutus rantai sandwich generation, ketahui terlebih dahulu jenis sandwich generation yang tersebar di masyarakat.
Apa itu Sandwich Generation?
Sandwich generation adalah individu yang harus menanggung beban kehidupan diri mereka, anak-anak dan juga orang tuanya. Pada beberapa kondisi, generasi sandwich terpaksa harus menghidupi keluarga besarnya.
Istilah sandwich generation merujuk pada sandwich atau roti isi di mana sepotong daging terhimpit oleh dua buah roti.
Daging dianalogikan sebagai diri mereka sendiri dan dua roti sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah).
Baca Juga: Investasi Ibarat Orang Pacaran, Cari yang Pas dan Bikin Nyaman
3 Jenis Sandwich Generation
Terdapat 3 jenis sandwich generation yang dapat kita kenal di masyarakat, yakni:
1. The Open Faced Sandwich Generation
The open faced sandwich generation adalah orang dewasa berusia antara 20 hingga 30 tahunan yang belum memiliki anak baik sudah menikah atau belum.
Generasi ini umumnya bertanggung jawab atas kedua orang tua mereka. Beberapa dari generasi ini juga menanggung saudara mereka.
Sekilas, kelompok the open faced sandwich generation memiliki beban lebih sedikit. Namun, jika mereka tidak mempersiapkan diri dan keuangan dengan baik, generasi ini akan terjepit jika sudah memiliki anak.
Cara memutus rantai the open faced sandwich generation antara lain:
- Edukasi Diri
Cari paling utama untuk keluar dari sandwich generation adalah mengedukasi diri perihal keuangan. Banyak sekali buku dan artikel yang membahas tentang pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan keuangan.
Dengan bekal pengetahuan keuangan yang matang, mereka dapat membangun kestabilan keuangan di masa depan.
- Mulai Berinvestasi
Investasi membantu mencapai kestabilan keuangan dan meningkatkan aset untuk mengurangi ketergantungan finansial.
Jika masih awam, mulailah investasi menggunakan instrumen dengan risiko rendah seperti reksa dana.
- Bantu Orang Tua Persiapkan Masa Pensiun
Orang tua yang tidak mempersiapkan keuangan dengan matang menjadi salah satu alasan munculnya sandwich generation. Sebagai anak, dapat membantu orang tua dengan mempersiapkan dana darurat untuk masa tua mereka.
2. The Club Sandwich Generation
Jenis sandwich generation yang kedua adalah the club sandwich generation. The club sandwich generation adalah kelompok orang dewasa berusia 40 hingga 70 tahunan yang menanggung beban dirinya dan juga keluarga besarnya.
Dalam hal ini mereka menanggung orang tua yang sudah lansia, anak-anak yang belum mapan secara finansial, dan juga cucunya.
Cara memutus rantai the club sandwich generation antara lain:
- Kelola Pengeluaran dan Pemasukan
Memang sulit mengelola keuangan bagi generasi sandwich. Untuk itu, tentukan skala prioritas dalam mengatur keuangan.
Gunakan rumus 40-30-20-10 untuk mengatur keuangan yang mana 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% membayar cicilan, 20% untuk investasi, dan 10% untuk kebaikan.
- Berinvestasi
Kamu dapat berinvestasi mulai dalam jumlah kecil sekalipun. Kebiasaan berinvestasi secara rutin membantu kamu memperoleh keuntungan jangka panjang. Pilihlah instrumen investasi sesuai profil risiko dan tujuan keuangan.
- Libatkan Anak pada Tanggung Jawab Finansial
Ketika anak sudah dewasa, berikan tanggung jawab finansial kepada mereka. Motivasi anak supaya mendapatkan pekerjaan demi kebebasan finansial untuk diri mereka sendiri.
Sebagai orang tua, tidak selamanya harus mendampingi anak.
Baca Juga: Mengenal 4 Konsep Cashflow Quadrant Robert Kiyosaki dalam Merencanakan Keuangan
3. The Tradition Sandwich Generation
The traditional sandwich generation umumnya berisi orang dewasa dari kalangan usia 30 hingga 50 tahunan yang terhimpit dua generasi sekaligus.
Himpitan pertama berasal dari orang tua yang sudah senja (generasi atas) dan himpitan kedua yaitu anak mereka (generasi bawah) yang masih membutuhkan dukungan finansial. Generasi ini paling banyak ditemukan di Indonesia.
Cara memutus rantai the traditional sandwich generation antara lain:
- Edukasi Finansial kepada Anak
Biasakan anak untuk mulai mengelola keuangan sejak dini seperti belajar menabung dan menggunakan uang dengan bijak. Dengan begitu mereka memiliki keuangan yang lebih sehat di masa depan.
- Persiapkan Dana Pensiun
Sisihkan paling tidak 10% dari pendapatan untuk dana pensiun. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko untuk menjaga nilai dari dana pensiun yang kamu simpan.
Hidup sebagai sandwich generation memang tidak mudah. Akan tetapi, bukan berarti kamu tidak dapat hidup dengan baik. Jika kamu merasa menjadi salah satu bagian dari jenis sandwich generation, yuk mulailah tingkatkan literasi keuangan dan investasi di SFAST.
SFAST adalah aplikasi pintar untuk investasi saham, reksadana, dan obligasi dengan aman, kapan pun, di mana pun, dalam satu genggaman.