Self reward merupakan kegiatan yang menyenangkan karena kita dapat memanjakan diri sendiri dengan membeli barang atau makanan setelah bekerja keras. Namun, perlu diperhatikan, jangan sampai kamu boros berkedok self reward dan bikin keuangan berantakan.
Tidak sedikit orang melakukan yang melakukan self reward. Mereka membeli makanan favorit, nonton film terbaru, atau membeli barang mewah. Tentunya, mengeluarkan uang untuk reward bukanlah sebuah kesalahan
Namun semakin hari, banyak orang mengeluarkan uang tanpa perhitungan berkedok self reward. Bukan tidak boleh mengeluarkan uang lebih banyak, tetapi alangkah baiknya kita tetap mengontrol pengeluaran self reward.
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Sandwich Generation dan Cara Memutusnya, Kamu Termasuk?
Tanda Kamu Boros Berkedok Self Reward
Yuk, kenali tanda-tanda kamu boros berkedok self reward yang dapat mengakibatkan keuangan berantakan!
1. Self Reward Terlalu Sering
Salah satu tanda kamu boros berkedok self reward adalah begitu sering membeli barang tanpa perhitungan. Kamu berdalih bahwa barang-barang tersebut merupakan hadiah atas setiap pencapaian kecil yang kamu lakukan setiap hari, bahkan untuk pencapaian biasa.
Hal ini perlu diwaspadai karena terbiasa memberikan reward yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan finansial.
2. Tidak Memiliki Prioritas Keuangan
Menempatkan kebutuhan tersier di atas kebutuhan primer merupakan karakter seorang pemboros. Mereka tidak memiliki tujuan keuangan dan cenderung menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan sesaat. Pola pikir seperti ini menyebabkan seseorang terjebak pada perangkap hutang.
3. Merasa Bersalah Setelah Self Reward
Tidak jarang seseorang merasa bersalah dan menyesal setelah mengeluarkan banyak uang untuk self reward. Jika perasaan tersebut muncul, tandanya kamu sudah melewati batas.
Setelahnya, kamu mungkin akan menyesal dan berpikir bahwa sebaiknya mengalokasikan dana self reward untuk investasi saja.
4. Banyak Hutang Konsumtif
Jangan paksakan diri jika keuangan belum mencukupi untuk membeli barang impian. Seseorang yang memiliki kecenderungan boros mungkin menggunakan hutang konsumtif untuk membeli barang yang dianggap sebagai reward. Coba periksa kembali apakah kamu memiliki hutang konsumtif yang menumpuk?
5. Tidak Bisa Mengumpulkan Uang
Cenderung kesulitan mengumpulkan uang setelah self reward merupakan tanda bahwa kamu bersikap boros berkedok self reward. Tidak jarang kamu mempertanyakan ke mana perginya gaji yang telah kamu hasilkan selama ini.
Baca Juga: Investasi Ibarat Orang Pacaran, Cari yang Pas dan Bikin Nyaman
Tips Bijak Belanjakan Uang untuk Self Reward
Lantas bagaimana cara mengatur keuangan supaya tetap aman setelah self reward?
1. Sesuaikan Kemampuan
Self reward menjadi cara terbaik untuk memanjakan diri. Namun, penting untuk melakukannya secara bijaksana dan dalam batas kemampuan finansial.
Jangan paksakan diri untuk memberikan reward di luar kemampuan. Kalau budgetmu belum cukup, sebaiknya tahan diri dan siapkan anggarannya.
2. Buat Daftar Prioritas
Fokus pada reward yang paling penting buat kamu. Dengan begitu, kamu tidak akan tergoda untuk membeli barang yang tidak perlu.
Terlebih dahulu buatlah list hadiah yang paling kamu inginkan. Tetapkan target kapan kamu bisa mendapatkan hadiah tersebut.
3. Bukan Karena Gengsi
Hindari boros berkedok self reward dengan buang gengsi sejauh mungkin. Self reward seharusnya membuat kamu happy, bukan orang lain. Gengsi seringkali mendorong seseorang untuk membeli barang diluar kemampuan. Akibatnya, seseorang dapat terperangkap dalam utang atau kesulitan keuangan yang serius.
4. Gak Harus Berupa Uang
Kata siapa self reward harus keluar uang? Kamu bisa self reward dengan me time di rumah sembari menyaksikan series favorit atau sekedar main game.
Jika kamu merasa bosan me time di rumah saja, pergi ke taman atau mengunjungi kediaman teman dapat menjadi penghargaan diri terbaik sekaligus merefreshingkan pikiran.
5. Self Reward buat Masa Depan
Memilih self reward dengan investasi untuk masa depan menjadi pilihan cerdas. Selagi muda dan memiliki penghasilan, mulailah investasi yang mengantarkanmu kepada tujuan finansial di masa depan. Misalnya, kamu dapat membeli berbagai instrumen investasi seperti saham, reksa dana, atau obligasi di aplikasi SFAST!
SFAST merupakan aplikasi investasi yang memudahkan kamu untuk berinvestasi saham, reksadana, dan obligasi. SFAST dapat diunduh dengan mudah melalui App Store atau Play Store.