Trading adalah aktivitas yang sering dilakukan oleh para investor untuk bisa mendapatkan profit dalam waktu yang singkat. Bagaimana tidak? Hanya dengan bermodalkan analisa teknikal dalam kurun waktu tertentu, investor bisa mendapatkan keuntungan dengan maksimal. Nah, sudahkah kamu mengenal apa itu trailing stop?
Namun, kamu juga jangan lupa akan potensi risiko yang bisa saja terjadi. Jika kamu tidak sadar akan hal ini. Mungkin, kerugian dalam jumlah besar juga bisa terjadi. Lalu, strategi seperti apa agar trading bisa menghasilkan profit dengan maksimal dan meminimalisir risiko?
Salah satu caranya dengan Trailing Stop. Nah, sudahkah kamu tahu apa itu trailing stop? Untuk lebih jelasnya, yuk simak langsung di bawah ini!
Apa Itu Trailing Stop?
Dilansir dari Investopedia, Trailing Stop adalah sebuah modifikasi dari tipikal stop order yang ditetapkan di persentase tertentu atau jumlah uang dari harga pasar sekuritas saat ini.
Trailing stop dirancang guna melindungi keuntungan dengan memungkinkan perdagangan tetap terbuka dan terus untung selama harga bergerak sesuai keinginan investor. Sedangkan, perintah untuk menutup perdagangan dilakukan jika harga berubah arah dengan persentase tertentu.
Trailing stop biasanya ditempatkan di pada saat yang sama dengan perdagangan awal, meskipun kemungkinan bisa juga ditempatkan setelah perdagangan. Untuk posisi long, seorang investor menempatkan trailing stop loss di bawah harga pasar saat ini. Sedangkan untuk posisi short, investor menempatkan trailing stop di atas harga pasar saat ini.
Memahami Cara Kerja Trailing Stop
Trailing stop hanya bergerak satu arah karena dirancang untuk mengunci keuntungan dan membatasi kerugian. Jika trailing stop loss 10% ditambahkan ke posisi long, perdagangan jual akan dilakukan jika harga turun 10% dari harga puncaknya setelah pembelian. Trailing stop hanya bergerak ke atas setelah puncak baru sudah ditetapkan. Setelah trailing stop naik, trailing stop tidak bisa turun lagi.
Bisa dibilang, trailing stop lebih fleksibel daripada order stop-loss tetap, karena secara otomatis melacak arah harga saham dan tidak harus diatur ulang secara manual seperti stop-loss tetap atau fixed stop-loss.
Investor dapat menggunakan trailing stop di kelas aset apapun, dengan asumsi broker menyediakan jenis pesanan tersebut untuk pasar yang diperdagangkan. Trailing stop dapat diatur sebagai limit order atau market order.
Baca juga: Apa Itu Trader Profesional dan 5 Cara Jitu Dapat Cuannya
Cara Trailing Stop ketika Trading Saham
Seandainya, kamu akan membeli saham ABCD di harga Rp100.000,-. Dengan melihat kemajuan saham sebelumnya, kemungkinan harga akan terkoreksi sebesar 5% sampai 8% sebelum akhirnya harga naik lebih tinggi lagi. Pergerakan sebelumnya ini dapat membantu kamu menetapkan tingkat persentase yang akan digunakan untuk trailing stop.
Jika kamu memutuskan untuk memilih 3% atau 5%, mungkin ini terlalu ketat. Bahkan, penurunan kecil cenderung bergerak lebih dari ini. Kemungkinan, perdagangan akan dihentikan oleh trailing stop sebelum harga memiliki kesempatan untuk bergerak lebih tinggi.
Jika memilih trailing stop di kisaran 20% mungkin juga akan berlebihan, Berdasarkan tren terbaru, penurunan rata-rata 6% sampai 8%. Normalnya, trailing stop berada di kisaran 10% sampai 12%. Hal ini akan memberi ruang perdagangan untuk bergerak, tetapi juga membuat perdagangan keluar dengan cepat jika harga turun lebih dari 12%.
Seandainya kamu menggunakan trailing stop 10%, sekuritas kamu akan mengeksekusi order jual jika harga turun 10% dibawah harga beli, yaitu Rp90.000,-. Jika harga tidak pernah bergerak di atas Rp10.000, stop loss kamu akan tetap di Rp90.000.
Nah, jika harga mencapai Rp110.000, maka trailing stop kamu akan naik Rp11.000, yaitu 10% dibawah Rp110.000. Jika harga saham bergerak naik ke Rp150.000, perusahaan sekuritas kamu akan mengeksekusi perintah untuk menjual jika harga jatuh di angka Rp135.000. Jika harga mulai turun dari Rp150.000 dan tidak naik kembali,order trailing stop kamu tetap di Rp135.000. Namun, jika harga turun ke harga tersebut, perusahaan sekuritas akan memasukkan order jual atas nama kamu.
Kenapa Investor Harus Pakai Strategi Trailing Stop?
Pemegang saham dan investor dapat meningkatkan kemanjuran strategi stop-loss dengan mengaplikasikan trailing stop. Trailing stop merupakan perintah perdagangan di mana harga stop-loss tidak ditetapkan pada harga absolut. Persentase atau jumlah uang dibawah harga saat ini yang terus terkoreksi saat pasar bergerak naik (khusus untuk posisi long). Trailing stop cocok diaplikasikan untuk instrumen investasi saham, bursa berjangka, dan lainnya yang mendukung pesanan stop-loss secara tradisional.
Bagaimana, apakah informasi di atas tentang apa itu trailing stop bermanfaat untuk kamu?
Jangan lupa untuk terus simak informasi dan berita terbaru seputar dunia investasi saham dan reksa dana hanya di SFAST.