Baru-baru ini, PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) mengadakan acara Public Expose & Due Diligence Meeting untuk memperkenalkan prospek bisnis, kinerja, dan rencana perseroan. Acara ini juga merupakan serangkaian proses dari penawaran umum perdana saham (IPO) untuk menjadikan Venteny tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini disampaikan langsung oleh Steffen selaku CEO & Founder dari PT Surya Fajar Sekuritas, penjamin emisi dari Venteny.
PT Venteny Fortuna International Tbk merupakan perusahaan teknologi yang melayani kebutuhan pemilik usaha baik UMKM maupun perusahaan besar serta karyawan dengan menyediakan kombinasi growth funding atau pendanaan produktif dan pemberdayaan sumber daya manusia.
Menurut Jun Waide selaku Founder & Group Chief Executive Officer Venteny menceritakan bahwa kemajuan Venteny berawal dari Venteny Inc di Filipina pada tahun 2015. Seiring berjalannya waktu, Venteny mulai berkembang dan melanjutkan ekspansi ke Singapura di tahun 2016. Melalui kemajuan Venteny Pte Ltd, Venteny akhirnya melanjutkan ekspansi ke Indonesia melalui PT Venteny Matahari Indonesia di tahun 2019.
Seiring bisnis yang terus berkembang, akhirnya manajemen Venteny mendirikan PT Venteny Fortuna International Tbk sebagai perusahaan induk dengan tujuan memperkuat sinergi seluruh anak perusahaan di tahun 2021. Dengan keberadaan Venteny di tiga negara Asia Tenggara, Perseroan memiliki perspektif yang luas tentang perilaku pasar.
Baca juga: Investasi Saham – Cara Beli Saham Indofood Lewat SFAST
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di Venteny? Alangkah baiknya jika kamu mengenal lebih dulu tentang prospek emiten yang satu ini. Penasaran? Silakan langsung simak di bawah ini!
Prospek Saham Venteny di Pasar Bisnis
Venteny mengedepankan kolaborasi dengan cara membangun kerja sama mitra dengan banyak pihak. Tujuannya agar Venteny mampu menyediakan layanan growth funding (pendanaan produktif) untuk B2B (Business to Business) dan pemberdayaan sumber daya manusia melalui platform super-app untuk segmen B2B2E (Business to Business to Employees).
Selain itu, Venteny menawarkan empat fitur Super-App dalam satu aplikasi, yaitu V-Financial untuk fintech, V-Insurance untuk insurtech, V-Academy untuk edutech, dan V-Merchant untuk lifestyle. Melalui layanan ini, Venteny dapat membantu perusahaan menerapkan efisiensi biaya dalam menyediakan benefit kesejahteraan, proteksi, pengembangan diri, dan hiburan.
Jeli Menangkap Peluang Pasar untuk Akses permodalan Usaha dan Perberdayaan SDM
Venteny menilai bahwa terdapat pasar yang besar, khususnya di Indonesia. Terdapat lebih dari 66 juta UMKM di tahun 2019 yang menyerap lebih dari 120 juta karyawan. Sayangnya, mereka memiliki keterbatasan akses permodalan dan kemampuan menyejahterakan para karyawannya.
Untuk itu, Venteny meluncurkan Super-App guna menjawab kebutuhan karyawan dan membantu UMKM melakukan efisiensi biaya dalam menyejahterakan karyawannya.
Mencatat Laba Sejak 2021
Perusahaan Venteny telah berhasil mencetak beberapa pencapaian, terutama dalam hal mencetak profit. Misalnya seperti:
- Pertumbuhan transaksi hingga 700% dari 2021 sampai 2022
- Jumlah unduhan aplikasi Venteny meningkat rata-rata 140% setiap bulannya
- Telah berkontribusi sebesar 27% dari total pendapatan perusahaan dan naik 17% di bulan Juni 2022.
- Mendapatkan laba bersih sebesar 800% YoY per Juni 2022.
Mantap untuk IPO
Lantaran kepercayaan masyarakat terhadap prospek saham Venteny selama ini. Akhirnya, Venteny mantap melangkah ke bursa dan melakukan penawaran kepada publik. “Melalui IPO ini, kami mengajak masyarakat untuk turut mengambil bagian dalam menciptakan ekosistem industri masa depan.” Jelas Jun Waide.
Bagaimana menurut kamu? Apakah prospek saham venteny layak dicoba di Bursa Efek Indonesia?
Kalau kamu tertarik dengan prospek saham venteny, jangan lupa ya, beli sahamnya di SFAST aja!