Hari Raya Idul Fitri semakin dekat, maka dengan itu datang uang THR (Tunjangan Hari Raya) untuk memenuhi kebutuhan hari raya. Alih-alih menghabiskan uang THR demi kebutuhan konsumtif, mengapa tidak mempertimbangkan untuk menginvestasikannya? Tips investasi uang THR siap membantu kamu!
Salah satu pilihan investasi yang menarik adalah reksa dana. Investasi uang THR melalui reksa dana memberikan kesempatan memperoleh keuntungan jangka panjang.
Namun, sebelum memutuskan berinvestasi, penting untuk memahami profil risiko dan memilih reksa dana yang sesuai.
Apa itu Profil Risiko?
Profil risiko adalah tingkat toleransi investor terhadap risiko dalam berinvestasi. Profil risiko juga mencerminkan sejauh mana kesiapan investor dalam menerima kemungkinan kerugian atau fluktuasi nilai investasi mereka.
Beberapa faktor yang mempengaruhi profil risiko seseorang meliputi usia, pekerjaan, lingkungan, dan pemahaman terhadap investasi.
Terdapat lima profil risiko yang secara umum menggambarkan karakteristik investor pasar modal, yaitu risk averse, konservatif, moderat, agresif, dan sangat agresif.
Berikut adalah beberapa tips investasi uang THR di reksa dana sesuai profil risiko dengan bijak:
Baca Juga: 7 Tips Alokasi Dana THR Supaya Gak Ludes Gitu Aja
1. Profil Risk Averse (menghindari risiko)
Risk averse merupakan jenis investor yang cenderung menghindari risiko. Investor dengan profil ini lebih nyaman dengan investasi rendah risiko.
Mereka lebih memilih bermain aman meski imbal hasil yang diterima jauh lebih rendah.
Bagi investor dengan profil risk averse dapat mengalokasikan sekitar 70% dari sebagian uang THR ke reksa dana pasar uang (RDPU), 20% ke dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT), dan 10% ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks (RDS).
2. Profil Konservatif
Investor dengan profil risiko konservatif juga cenderung menghindari risiko. Umumnya, tujuan investasi mereka terbagi dua, yaitu menjaga keamanan modal dan mengutamakan pendapatan tetap daripada peningkatan nilai investasi.
Bagi investor dengan profil konservatif, alokasi uang THR dapat dibagi dengan mayoritasnya dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang.
Sebagai contoh, alokasikan sekitar 60% dari total uang THR ke dalam reksa dana pasar uang, 30% ke dalam reksa dana pendapatan tetap, dan 10% ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks.
3. Profi Moderat
Profil risiko moderat adalah kombinasi dari menjaga keamanan dan potensi pertumbuhan sedang. Karakteristik investor moderat adalah berani mengambil risiko jangka menengah, tetapi tetap berhati-hati dalam memilih instrumen investasi.
Investor dengan profil risiko moderat disarankan investasi uang THR sebesar 40% ke reksa dana pasar uang, 30% ke reksa dana pendapatan tetap, dan 30% ke reksa dana saham atau reksa dana index.
Baca Juga: Ketahui 6 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional Sebelum Investasi
4. Profil Agresif
Profil risiko agresif adalah karakter investor yang berani mengambil risiko tinggi demi mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Umumnya mereka adalah orang-orang yang berpengalaman. Sehingga mereka terbiasa menghadapi fluktuasi harga ekstrim di pasar modal.
Investor agresif dapat mengalokasikan sekitar 15% uang THR ke reksa dana pasar uang, 15% ke reksa dana pendapatan tetap, dan 70% ke dalam reksa dana saham dan reksa dana indeks.
5. Profil Sangat Agresif
Di atas level agresif, masih ada profil risiko sangat agresif. Investor dengan risiko sangat agresif tidak takut mengalokasikan modal ke instrumen yang sangat berisiko, mereka yakin akan mendapatkan imbal hasil lebih besar.
Karakter investor sangat agresif terbentuk dari jam terbang dan pengaman. Sehingga mereka mampu menganalisa dan memperhitungkan pergerakan pasar.
Tipe investor sangat agresif berani investasi uang THR sebesar 80% ke reksa dana saham atau indeks.
Sementara, 15% mereka alokasikan ke reksa dana pendapatan tetap dan 15% ke reksa dana pasar uang.
Jika kamu ingin investasi di reksa dana, SFAST adalah pilihan aplikasi investasi yang tepat. SFAST adalah aplikasi pintar untuk investasi saham, reksadana dan obligasi yang sudah berizin dan diawasi OJK. Kamu juga dapat menyesuaikan profil risiko sebelum mengalokasikan dana.
Mau #DudukSantaiTapiCuan? Yuk, investasi saham dan reksadana hanya di SFAST!