Pernahkah terpikirkan oleh Anda bahwa seorang investor pun membutuhkan inkubator untuk melindungi dirinya dari minimnya pemahaman akan investasi? Katakanlah komunitas semacam “Investor Incubator”.
Hal apa yang memicu ide ini?
Ada sejumlah fakta yang berhubungan dengan dunia investasi terjadi di tahun 2022
Meledaknya kasus investasi bodong yang merugikan masyarakat hingga Triliunan Rupiah. Korban yang berjatuhan pun tidak mengenal usia dan tingkat pendidikan. Mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, pensiunan hingga pelaku usaha. Besar kecil jadi korban.
Korban rata-rata termakan oleh iklan masif yang muncul di sosmed. Ditambah lagi para sales atau affiliator produk investasi secara rutin memamerkan kekayaan yang didapatkan dalam waktu singkat.
Para influencer yang sebenarnya tidak paham dunia investasi pun ikut-ikutan membuat konten yang berhubungan dengan produk investasi. Motif paling sederhananya agar kontennya banyak dilihat orang.
Akibatnya, masyarakat jadi trauma dengan kata-kata seperti; robot trading, affiliator sampai pinjol. Makna dari kata-kata tersebut yang seharusnya netral, hanya dalam waktu singkat menjadi negatif.
Baca juga: Siapkan Dana Untuk Masa Depan Melalui Investasi Saham Online!
Banyak pihak menduga, minimnya literasi masyarakat akan dunia keuangan dan investasi diduga menjadi salah satu penyebab jatuhnya begitu banyak korban. Inilah yang menjadi alasan mengapa dibutuhkan komunitas seperti Investor Inkubator untuk melakukan sosialisasi literasi.
Kalau begitu apa itu Literasi?
Literasi adalah sebuah aktivitas atau proses untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan terhadap sebuah bidang keilmuan. Dalam hal ini bidang keuangan.
Untuk digarisbawahi, literasi memiliki 3 aspek penting yang meliputi: Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill), dan Keyakinan (Confidence).
Mari kita uraikan lebih lanjut dari hal pertama; Pengetahuan yang benar.
Misalnya, apakah Anda mampu mengenali produk dan jasa keuangan yang legal. Termasuk mengenali dan membedakan legalitas berbagai Lembaga keuangan yang menawarkan produk-produk keuangan?
Hal kedua, Keterampilan yang teruji.
Misalnya, Bagaimana level keterampilan Anda dalam pengelolaan keuangan pribadi? Apakah Anda termasuk orang yang terampil dalam mengelola hutang untuk kredit produktif? Atau alih-alih terjebak dalam kredit konsumtif?
Hal ketiga, Keyakinan yang mendasar.
Misalnya, sampai sejauh mana Anda memercayai lembaga keuangan sebagai tempat untuk mengelola dana Anda. Apa saja produk-produk keuangan yang Anda miliki? Apa yang melandasi Anda memiliki produk-produk keuangan tersebut?
Karena begitu luas dan mendalamnya dunia keuangan; Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagi menjadi empat bagian tingkatan dari literasi keuangan.
- Not literate
- Less literate
- Sufficient literate
- Well literate
Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang 4 tingkatan ini; Mari kita ambil contoh investasi berkedok Money Game.
Suatu hari Anda mendapatkan tawaran investasi yang sangat menarik dari teman Anda. Dalam penjelasan singkatnya, ada kesempatan mendapatkan keuntungan paling sedikit 3% per hari melalui skema investasi yang ditawarkan. Ada berbagai paket investasi yang disesuaikan dengan seberapa besar hasil yang ingin didapatkan.
Bila Anda di tingkatan Not literate, artinya Anda sama sekali tidak paham dunia keuangan. Anda mudah tergiur dengan tawaran investasi yang memberikan imbal balik besar dalam waktu singkat. Apalagi, orang-orang yang Anda kenal sudah ikutan. Kemungkinan besar Anda pasti akan langsung ikut. Mungkin tingkatan seperti ini yang wajib berada dalam komunitas semacam Investor Incubator untuk menjaganya dari jebakan investasi bodong.
Tingkatan di atasnya adalah Less Literate. Anda sudah tahu tentang pentingnya peranan lembaga yang memiliki kewenangan dalam pengawasan sebuah produk keuangan.
Bila ada tawaran produk investasi, Anda mulai mempertanyakan tentang legalitas perusahaan dan pengawasan oleh OJK. Anda lebih waspada terhadap berbagai tawaran produk keuangan. Peranan komunitas seperti Investor Incubator dibutuhkan sebagai tempat untuk berdiskusi dan mendapatkan informasi yang lebih banyak dari sesama anggota komunitas.
Tingkatan di atasnya lagi adalah Sufficient Literate. Anda memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, juga hak dan kewajiban terkait produk serta jasa keuangan.
Di tingkatan ini Anda tidak mudah diiming-imingi tawaran investasi dengan janji imbal balik yang besar. Anda hanya perlu melatih keterampilan saja. Sehingga fungsi komunitas seperti Investor Incubator adalah agar dapat bersama-sama melatih keterampilan dalam pengelolaan keuangan.
Tingkat paling atas adalah Well Literate. Di level ini, Anda memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk di dalamnya fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban produk maupun jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Harus Investasi Saham Sedini Mungkin
Kalau dalam komunitas Investor Incubator, Anda mungkin sudah menjadi bagian dari para mentor untuk membimbing rekan-rekan komunitas lainnya dalam hal pengelolaan keuangan.
Setelah Anda memahami tentang pentingnya literasi keuangan. Apa kesimpulan yang dapat diambil? Terutama dalam menghadapi ancaman tawaran investasi bodong yang semakin hari semakin canggih?
Mungkin kita perlu memperbanyak Investor incubator yang tidak sekedar melakukan literasi saja. Melainkan hingga proses inkubasi seorang investor menjadi seorang investor yang handal di Pasar Modal.
oleh: Adi Putera Widjaja
Sangat menarik, adakah komunitas investor incubator di SFAST? Jika ada, saya berminat sekali untuk mempelajari lebih lanjut.
Inspiratif di tengah (masih) maraknya kasus investasi bodong
bagaimana caranya bergabung dengan komunitas investor incubator?
Wah menarik.. memang penting sekali komunitas bagi investor saham pemula seperti sayaa
tidak ada kata terlamnat utk belajar, Investor Incubator wouwww 💪
Wah saya tertarik nih. Kemarin abis ketipu banyak gara-gara robot trading. Info lanjutannya cari di mana?