Menentukan kapan waktu terbaik jual saham merupakan salah satu tantangan bagi investor. Volatilitas pasar yang tinggi seringkali membuat investor kesulitan meramal trend yang akan terjadi. Oleh karena itu, banyak dari mereka mengatur strategi supaya tidak salah langkah dalam mengambil keputusan.
Berbagai pendekatan, mulai dari analisis fundamental hingga analisis teknikal, dilakukan untuk membuat keputusan dengan lebih bijak.
Karena tentunya setiap investor menginginkan imbal hasil optimal ketika mereka menjual saham yang selama ini mereka simpan (hold).
Pada dasarnya keputusan menjual saham juga tergantung pada tujuan membeli saham tersebut. Tujuan membeli saham dapat bervariasi, mulai dari mendapatkan dividen, perlindungan dari fluktuasi pasar, hingga pertumbuhan modal.
Dengan memahami tujuan tersebut, investor dapat mengambil strategi penjualan saham mereka sesuai kebutuhan. Lantas, kapan waktu terbaik jual saham? Simak jawabannya di bawah ini!
Baca Juga: 6 Indikator Analisis Fundamental Saham Acuan Investasi Jangka Panjang
Analisis Fundamental
Sebagai investor, langkah penting yang tidak bisa dihindari adalah keputusan untuk menjual saham. Ketika menjual saham, analisis fundamental menjadi strategi penting yang digunakan untuk menilai kesehatan perusahaan. Apakah saham perusahaan tersebut layak untuk dipertahankan atau sebaiknya dijual.
Pertimbangan untuk menjual saham berdasarkan analisis fundamental antara lain:
1. Mencapai Nilai Wajarnya
Analisis fundamental seringkali menjadi alasan investor menjual sahamnya. Investor yang melakukan analisis fundamental akan menghitung nilai intrinsik atau nilai wajar suatu saham sebelum memutuskan membeli atau menjualnya.
Investor akan membeli saham ketika harganya lebih rendah (undervalue) dari seharusnya. Begitu juga ketika ingin menjual saham.
Mereka akan mempertimbangkan untuk menjual saham ketika nilai saham mencapai atau melebihi nilai wajarnya.
Menghitung nilai wajar suatu saham dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Kemudian menganalisa rasio finansial perusahaan seperti ROE (Return On Equity), DER (Debt to Equity Ratio), PER (Price Earnings Ratio), PBV (Price Book Value) dan lainnya.
2. Kinerja Perusahaan Menurun
Menganalisa kinerja perusahaan tidak hanya dilakukan ketika ingin membeli saham. Sebagai investor, penting untuk selalu memantau kinerja perusahaan yang sahamnya telah dimiliki.
Bahkan juga perlu mengikuti perkembangan terbaru dari perusahaan tersebut. Karena setelah membeli sahamnya, bisa saja kinerja perusahaan mengalami penurunan.
Jika terjadi penurunan signifikan dalam kinerja perusahaan, seperti penurunan laba atau pertumbuhan yang lambat, ini bisa menjadi waktu terbaik jual saham.
Meski demikian, investor juga perlu mengingat bahwa kinerja perusahaan mengalami pasang surut. Sehingga keputusan ini perlu didasari pada analisis fundamental yang cermat.
Baca Juga: 5 Cara Main Trading (Pengetahuan Dasar & Analisa Teknikal)
Analisis Teknikal
Analisis teknikal menjadi pendekatan penting ketika ingin menjual saham. Dengan menggunakan indikator teknikal seperti moving average (MA), level resistance dan support, investor dapat mengambil keputusan menjual saham dengan timing yang tepat.
Berikut adalah waktu yang tepat menjual saham berdasarkan pertimbangan analisis teknikal:
1. Mencapai Target Harga atau Batas Kerugian
Selanjutnya, waktu terbaik jual saham ketika telah mencapai target harga atau batas kerugian. Banyak investor menggunakan analisis teknikal sebagai dasar ketika menjual sahamnya.
Beberapa indikator teknikal yang membantu investor dalam mengambil keputusan seperti, moving average (MA), level resistance dan support, bollinger band, relative strength index (RSI), dan lainnya.
Sebelumnya, tentukan target harga untuk menjual saham menggunakan indikator teknikal untuk membatasi kerugian. Misalnya, jika ingin menggunakan analisis moving average (MA), kamu dapat menjual saham ketika harga saham saat ini berada di atas rata-rata pergerakannya.
Kamu juga dapat menjual saham ketika harga saham saat ini justru berada di bawah harga pergerakannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian lebih dalam.
2. Pola Candlestick Tertentu
Pola candlestick dalam analisis teknikal juga dapat memberikan sinyal untuk menjual saham. Secara umum, pola candlestick terbagi menjadi dua yaitu bullish dan bearish.
Bullish merupakan pola candlestick yang menunjukan grafik menukik ke atas. Pola ini menunjukan kondisi ini menunjukan pasar dalam transaksi beli dalam volume tinggi.
Sedangkan, bearish merupakan pola yang menunjukan grafik menukik kebawah. Pola bearish menunjukkan bahawa harga saham cenderung turun karena terjadi aksi jual besar-besaran, bisa menjadi momen yang tepat untuk menjual saham.
Itulah waktu terbaik jual saham. Untuk kamu yang masih bimbang untuk menjual atau membeli saham di tengah pasar yang tidak menentu, kamu dapat bertanya dan berdiskusi kepada analis SF Sekuritas melalui live Instagram SFAST Briefing Pagi di @sfast.official setiap hari jam 8.15 WIB.
Kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi saham terbaik pilihan analis SF Sekuritas melalui fitur Stock Pick Recommendation yang hanya ada di aplikasi investasi SFAST.
Jadi tunggu apa lagi? Pastikan kamu investasi menggunakan SFAST sekarang.