Investor pasar modal tentu sudah tidak asing mendengar apa itu private placement dalam investasi saham. Aksi korporasi ini memiliki peran krusial dalam menggambarkan kondisi keuangan sebuah perusahaan.
Ketika menerbitkan aksi korporasi, perusahaan tentunya memiliki tujuan. Salah satunya sebagai tambahan modal untuk keperluan operasional. Investor dapat menilai kinerja keuangan perusahaan atau emiten saham ketika mereka mengumumkan tujuan menerbitkan private placement
Lantas apa itu private placement dalam investasi saham?
Apa Itu Private Placement Saham?
Private placement adalah aksi korporasi dimana perusahaan atau emiten menerbitkan saham baru kepada investor tertentu tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD). Dalam hal ini, perusahaan melepas saham baru kepada investor yang telah ditentukan tanpa melalui melalui penawaran umum.
Investor yang terlibat dalam private placement umumnya berasal dari kalangan atas atau kelompok terbatas seperti perusahaan modal ventura, dana pensiun, reksa dana, bank, atau individu yang secara hukum telah memenuhi syarat.
Dalam pelaksanaanya, investor terpilih akan menerima undangan untuk mengikuti private placement. Mereka kemudian dapat membeli saham baru secara langsung dari perusahaan. Transaksi private placement juga tidak dilakukan di pasar terbuka.
Meski begitu, private placement tetap diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (POJK 32/2015) dan perubahannya POJK Nomor 14/POJK.04/2019 (POJK 14/2019.
Baca Juga: Ketahui Arti Buyback dalam Investasi Saham dan Tujuan Emiten Melakukannya
Tujuan Private Placement
Tujuan emiten melakukan private placement adalah untuk memperoleh modal operasional dengan cepat dan efisien. Metode ini juga dinilai lebih menguntungkan bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan untuk kebutuhan ekspansi bisnis.
Dalam prosesnya, hasil pendanaan private placement tidak selalu digunakan untuk ekspansi atau investasi bisnis. Beberapa perusahaan melakukan aksi korporasi ini untuk membayar utang.
Dampak Private Placement
Private placement memiliki sejumlah dampak bagi investor maupun emiten. Umumnya aksi korporasi ini memberikan dampak negatif pada harga saham karena saham investor akan terdilusi.
Akan tetapi private placement juga memberikan dampak positif. Maka dari itu penting bagi investor mengetahui tujuan emiten melakukan aksi korporasi ini.
1. Saham Terdilusi
Dampak dari private placement adalah saham yang telah dimiliki investor lama menjadi terdilusi. Dilusi adalah berkurangnya persentase kepemilikan saham akibat emiten menerbitkan saham baru.
Ketika private placement, jumlah saham baru yang beredar semakin meningkat. Peningkatan jumlah saham berasal dari saham investor lama yang terdilusi. Pendilusian saham cenderung mendapat sentimen negatif dari investor.
2. Penurunan Harga Saham
Pendilusian saham menyebabkan lembar saham yang beredar meningkat. Apabila tidak diimbangi dengan banyaknya permintaan pasar maka akan menyebabkan oversupply saham. Akibatnya saham akan dijual dengan harga murah.
Investor lama yang merasa harga saham terlalu rendah akan menjual saham mereka. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga saham secara signifikan.
3. Kepercayaan Investor
Private placement ternyata dapat meningkatkan kepercayaan investor apabila perusahaan dapat memaksimalkan pendanaan dengan sebaik mungkin.
Sebab jika pendanaan digunakan sebagai modal untuk ekspansi bisnis atau investasi, bukan tidak mungkin investor akan mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Perbedaan Private Placement dan Right Issue
Selain private placement, aksi korporasi right issue juga memiliki pamor dalam dunia saham. Tidak jarangan keduanya sering disamakan karena sama-sama memiliki mekanisme penerbitan saham baru.
Tujuan private placement dan right issue juga sama, yaitu menerbitkan saham baru untuk memperoleh pendanaan untuk menambah modal perusahaan.
Meski demikian, terdapat perbedaan antara private placement dan right issue. Perbedaan keduanya terletak pada pihak yang bisa menyerap saham baru.
Private placement mengincar investor baru yang belum memiliki saham di perusahaan tersebut. Sedangkan, right issue memberikan kesempatan kepada investor lama untuk mendapatkan saham baru sesuai rasio yang telah ditentukan.
Apabila investor tidak mengambil kesempatan untuk membeli saham baru, maka kesempatan tersebut akan diberikan kepada investor lain yang menunggu untuk mengakuisisi saham tersebut.
Itulah informasi penting terkait apa itu private placement dalam saham serta perbedaannya dengan right issue.
Dengan memahami apa itu private placement, kamu memiliki wawasan tambahan mengenai aksi korporasi dalam dunia saham.
Nah, ketika membahas aksi korporasi perusahaan yang berdampak pada fluktuasi harga sahamnya, penting bagi seorang investor untuk memiliki kemampuan analisis dalam memilih saham yang tepat untuk investasinya.
Namun, jangan khawatir jika kamu seorang investor pemula. Melalui aplikasi investasi SFAST, kamu akan mendapatkan rekomendasi saham dari tim riset yang berpengalaman setiap hari melalui fitur SF Quotes.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk, investasi di SFAST sekarang!