Forbes, majalah bisnis dari Amerika Serikat, lewat Forbes’ Real-Time Billionaires merilis data terbaru daftar orang terkaya di Indonesia. Berikut ini 10 daftar orang terkaya di Indonesia, mereka membuat daftar ini berdasarkan perhitungan kekayaan bersih dari harga dan nilai saham yang dimiliki per Juli 2023.
Nah, berikut ini adalah daftar 10 orang terkaya di Indonesia beserta profil singkatnya:
1. Low Tuck Kwong: US$28,3 miliar (Sektor Tambang)
Orang terkaya di Indonesia yang pertama adalah Low Tuck Kwong, sering disebut sebagai raja batu bara di Indonesia, merupakan pendiri perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia yang dikenal dengan nama Bayan Resources. Selain itu, dia juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan bernama Metis Energy di Singapura, dan memiliki hak di beberapa perusahaan lain seperti The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Meskipun dikenal di bidang pertambangan, Low Tuck Kwong juga terbukti peduli dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Dia membiayai operasional kebun binatang dan juga memberikan donasi ke Institut Teknologi Bandung (ITB).
2. R. Budi Hartono: US$26,5 miliar (Perbankan & Tembakau)
Budi Hartono (82 tahun) memperoleh kekayaannya melalui kepemilikan saham di PT Bank Central Asia (BCA). Ia bersama adiknya, Michael Hartono, juga memiliki pabrik rokok kretek PT Djarum yang menguasai industri tembakau di Indonesia.
Keluarga Hartono memutuskan untuk membeli saham di BCA setelah keluarga kaya lainnya, keluarga Salim, kehilangan kendali atas bank tersebut selama krisis ekonomi Asia pada tahun 1997-1998.
Selain itu, Hartono bersaudara juga memiliki PT Global Digital Niaga, yang mengelola e-commerce Blibli dengan pendapatan sekitar 510 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,6 triliun.
3. Michael Hartono: US$25,4 miliar (Perbankan & Tembakau)
Michael Hartono (83 tahun) bekerja sama dengan adiknya dalam berinvestasi untuk BCA dan juga sebagai pengelola PT Djarum. Bersama-sama, Hartono bersaudara memiliki mayoritas saham BCA, yaitu sebesar 54,94 persen, yang menghasilkan keuntungan sebesar 1.076 triliun per Desember 2022.
Selain itu, mereka juga memperluas bisnis mereka ke bidang elektronik melalui perusahaan Polytron dan melakukan investasi di beberapa media massa seperti Kumparan, Narasi, Mojok, IDN Times, dan Historia.
4. Sri Prakash Lohia: US$7,3 miliar (Sektor Petrokimia)
Sri Prakash Lohia (70 tahun) mendapatkan kekayaannya dari bisnis produksi bahan kimia berbasis minyak, pupuk, plastik, bahan baku tekstil, dan juga sarung tangan medis.
Dia adalah warga negara Indonesia keturunan India, dan pada tahun 1970, dia dan ayahnya pindah ke Indonesia. Di sini, mereka memulai perusahaan Indorama Corporation yang fokus pada pembuatan benang pintal.
5. Prajogo Pangestu: US$6,4 miliar (Sektor Petrokimia)
Prajogo Pangestu (79) memulai karier dengan mendirikan perusahaan kayu Barito Pacific Timber pada 1970-an. Namun, perusahaan ini lalu mengakuisisi perusahaan petrokimia Chandra Asri.
Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Prajogo Pangestu juga memiliki perusahaan penambangan batu bara Petrindo Jaya Kreasi.
Baca juga: Berapa Kekayaan Elon Musk dan Apa Saja Sumbernya?
6. Tahir & Family: US$5,3 miliar (Bank, Properti & Rumah Sakit)
Tahir (71 tahun) dilahirkan dari seorang ayah yang bekerja sebagai tukang becak. Pada akhir 1980-an, ia memulai karirnya sebagai seorang dealer mobil, tetapi usaha tersebut tidak berhasil. Namun, Tahir tidak menyerah dan kemudian mendirikan grup Mayapada yang berfokus pada bidang perbankan, perawatan kesehatan, dan real estat.
Keluarga Tahir juga memiliki saham di Bank Mayapada dan Maha Properti Indonesia, serta memiliki beberapa properti di Singapura.
7. Chairul Tanjung: US$5 miliar (Media, Ritel & Maskapai)
Melalui perusahaan CT Corp., Chairul Tanjung (61 tahun) melakukan beberapa kegiatan seperti menerbitkan kartu kredit, mengoperasikan hipermarket, dan menjalankan industri media.
Di antara toko-toko yang dimiliki olehnya adalah Carrefour dan Transmart. Selain itu, dia juga memiliki waralaba Wendy’s, Versace, Mango, dan Jimmy Choo di Indonesia. Chairul Tanjung juga memiliki saham di maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
8. Dewi Kam: US$4,6 miliar (Sektor Tambang)
Dewi Kam memperoleh kekayaannya dari kepemilikan saham minoritas sekitar 10 persen di perusahaan tambang Bayan Resources (BYAN). Selain itu, Dewi Kam juga memiliki bisnis di bidang pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik.
Kekayaannya ini membuatnya berada di urutan ke-8 orang terkaya di Indonesia dan sebagai perempuan terkaya di Indonesia saat ini.
9. Lim Hariyanto WS: US$4,3 miliar (Minyak Sawit & Nikel)
Lim (94) dan keluarganya memiliki mayoritas saham di Bumitama Agri, sebuah perusahaan yang memproduksi minyak sawit. Putra mereka, Lim Gunawan Hariyanto, menjabat sebagai ketua dan CEO di Bumitama Agri.
Sedangkan putri mereka, Christina, menjabat sebagai presiden komisaris di perusahaan sekuritas Harita Kencana Sekuritas. Keluarga ini juga memiliki mayoritas saham di perusahaan tambang bauksit Cita Mineral Investindo dan memiliki perusahaan pemrosesan nikel bernama Trimegah Bangun Persada.
10. Djoko Susanto: US$4,1 miliar (Ritel)
Djoko Susanto (73 tahun) adalah pendiri Alfamart, sebuah perusahaan ritel yang memiliki lebih dari 19.000 toko di Indonesia dan lebih dari 1.200 toko di Filipina. Selain itu, perusahaannya juga mengoperasikan Omega Hotel Management di seluruh Indonesia dan memiliki saham di Bank Aladin Syariah.
Pada tahun 2003, Djoko Susanto juga mendirikan Universitas Bunda Mulia di Jakarta.
Baca juga: Sumber Kekayaan Jusuf Hamka 2023: Bos Jalan Tol Terkaya
Inilah daftar orang-orang terkaya di Indonesia beserta profil singkatnya. Mereka adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, visi bisnis, dan inovasi dapat membawa kesuksesan luar biasa. Kekayaan mereka tidak hanya memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja untuk masyarakat.
Mereka bisa menjadi inspirasi bagi generasi saat ini dan mendatang untuk meraih kesuksesan yang bermakna, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat luas.
Baca juga: Garis Tangan Orang Kaya, Apakah Investor Termasuk?