Indikator analisis fundamental saham sangat penting untuk mengetahui nilai atau seberapa bagus saham suatu perusahaan dengan memeriksa berbagai faktor ekonomi dan keuangan yang mempengaruhinya. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui apakah saham perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan atau tidak.
Analisis fundamental juga membantu kamu mengetahui apakah saham perusahaan tersebut mungkin undervalued (dijual lebih murah dari seharusnya) atau overvalued (dijual lebih mahal dari seharusnya).
Baca Juga: Memahami Analisis Fundamental Saham Untuk Pemula
6 Indikator Analisis Fundamental Saham
Setidaknya ada 6 indikator analisis fundamental saham yang harus kamu ketahui. Hal ini akan membantu kamu dalam membuat keputusan investasi yang lebih bijak.
1. EPS (Earning Per Share)
Indikator analisis fundamental saham yang pertama adalah EPS atau Earning Per Share. Istilah ini juga dikenal sebagai laba per saham perusahaan. Indikator ini digunakan untuk menunjukan besaran laba bersih perusahaan untuk tiap lembar sahamnya.
Semakin tinggi nilai EPS maka semakin baik karena laba perusahaan semakin meningkat. Kamu dapat menghitung nilai EPS dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah lembar saham yang beredar.
2. PER (Price to Earning Ratio)
Berikutnya adalah PER atau Price to Earning Ratio, yang digunakan untuk menilai apakah harga suatu saham dianggap murah atau mahal. Cara menghitung PER saham adalah dengan membagi harga saham dengan laba per lembar saham.
Tingginya PER berbanding lurus dengan tingginya laba bersih yang diharapkan. Semakin tinggi PER, maka semakin mahal harga saham. Itulah mengapa banyak investor mencari saham dengan PER cenderung rendah.
Meski begitu, bukan berarti saham dengan PER rendah termasuk saham buruk, begitu juga sebaliknya. Kamu perlu membandingkan PER saham perusahaan satu dengan lainnya untuk mendapatkan saham undervalued terbaik.
3. PBV (Price to Book Value)
Price to Book Value atau PBV merupakan rasio untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan.
Dengan mengetahui PBV, kamu dapat melihat apakah harga saham perusahaan tergolong mahal atau murah di pasaran.
Tinggi rendahnya PBV dilihat dengan membandingkan Price to Book Value saham lain. Semakin kecil nilai Price to Book Value, maka semakin undervalue saham tersebut.
PBV pada dasarnya memiliki kesamaan dengan PER. Perbedaannya terletak pada fokusnya, di mana PER berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan, sedangkan PBV berfokus pada nilai ekuitas perusahaan.
4. ROA (Return on Asset)
Return on Asset atau ROA merupakan indikator analisis fundamental saham yang tidak kalah penting. ROA adalah indikator untuk menghitung rasio profitabilitas.
Dengan mengetahui ROA, kamu dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih melalui aset.
Nilai ROA saham dapat diketahui dengan membagi laba bersih dengan total aset rata-rata selama dua periode tertentu.
Semakin besar nilai ROA saham perusahaan semakin baik, artinya perusahaan mampu mengelola asetnya dengan baik hingga mampu menghasilkan laba bersih.
Baca Juga: Pemula Wajib Tahu! 10 Cara Beli Saham yang Aman Tanpa Ribet
5. ROE (Return on Equity)
Selanjutnya adalah ROE atau Return on Equity, indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penggunaan modal.
ROE diperoleh dengan membandingkan laba bersih (net profit) perusahaan dengan total kekayaan bersihnya.
Semakin besar ROE, semakin efisien penggunaan modal dari investor. Dengan begitu dapat dikatakan perusahaan memiliki profitabilitas yang baik.
6. DER (Debt to Equity Ratio)
Dalam mempelajari analisis fundamental saham, kamu juga perlu mengetahui Debt to Equity Ratio atau DER. Sesuai namanya, DER adalah indikator yang menunjukan kemampuan perusahaan membayar bunga utang dan tidak memberatkan keuangan internal perusahaan.
Cara mengetahui nilai DER yaitu dengan membandingkan total utang dengan total ekuitas. Apabila nilai DER semakin tinggi, artinya semakin tinggi pula tingkat utang perusahaan.
Demikian 6 indikator analisis fundamental saham yang dapat kamu pelajari. Sebenarnya masih banyak indikator analisis saham.
Namun setidaknya, kamu mengetahui beberapa indikator yang cukup banyak digunakan untuk memudahkanmu dalam mempelajari fundamental saham.
Bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi saham, kamu dapat memulainya melalui aplikasi SFAST. SFAST adalah aplikasi investasi saham, reksa dana, dan obligasi dalam satu genggaman, yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
SFAST memiliki fitur SF Quotes yang memberikan kamu rekomendasi saham dari tim riset berpengalaman SF Sekuritas.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk, investasi di SFAST sekarang!