Kamu mungkin sudah tidak asing dengan istilah franchise atau waralaba. Dalam beberapa tahun terakhir, tren bisnis franchise cenderung positif. Bahkan, pada tahun 2023 ini, usaha waralaba di Indonesia dianggap memiliki potensi perkembangan yang sangat pesat.
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk memulai bisnis franchise, lewat artikel ini kamu akan mempelajari tentang apa itu bisnis franchise, bagaimana cara kerjanya, serta apa saja kekurangan dan kelebihannya. Berikut ini adalah penjelasannya:
Baca juga: Jenis-jenis Pajak yang Ada di Indonesia – 2023
Apa itu Bisnis Franchise?
Bisnis franchise atau waralaba adalah sebuah model bisnis dimana pemilik bisnis memberikan izin kepada orang lain (yang disebut “franchisee”) untuk menjalankan bisnis menggunakan merek dagang, sistem operasi, dan dukungan yang telah ada.
Franchisee harus membayar biaya awal, royalti, dan biaya iklan kepada pemilik bisnis sebagai ganti hak penggunaan merek dagang dan dukungan yang diberikan. Dalam bisnis franchise, franchisee dapat menjual produk atau jasa yang sama dengan merek dagang yang dimiliki oleh pemilik bisnis.
Franchisee diharapkan menjalankan bisnis sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemilik bisnis untuk menjaga kualitas merek dagang tersebut. Sedangkan sebagai pemilik bisnis bertanggung jawab memberikan pelatihan, dukungan teknis, bahan baku, serta strategi pemasaran dan iklan kepada franchisee.
Bisnis franchise merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang ingin memulai bisnis tanpa harus menciptakan merek dagang atau sistem operasi mereka sendiri. Bisnis franchise juga dapat mengurangi risiko usaha karena merek dagang dan sistem operasi yang telah teruji dan terbukti berhasil sudah ada sebelumnya. Namun, sebagai franchisee, seseorang harus membayar biaya awal yang cukup besar dan harus mengikuti semua standar yang ditetapkan oleh pemilik bisnis.
Sejarah Franchise
Bisnis franchise pertama kali muncul di Eropa pada zaman pertengahan. Pada saat itu, para bangsawan diberi izin oleh raja di wilayah tertentu untuk menguasai dan memanfaatkan tanah. Namun, mereka harus membayar sejumlah uang dan pajak kepada kerajaan.
Sistem uang dan pajak pada masa itu mirip dengan royalti dalam bisnis waralaba sekarang. Pada sekitar tahun 1840-an, pengusaha bir di Jerman menciptakan sistem waralaba. Kemudian, pada tahun 1850-an, perusahaan mesin jahit Singer juga menggunakan model waralaba untuk bisnisnya.
Dari cara kerjanya, kata “franchise” berasal dari bahasa Perancis, yaitu “affranchir”. Arti katanya adalah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk memproduksi, menjual, dan menggunakan sesuatu.
Cara Kerja Bisnis Franchise
Setelah kamu membayar royalti dan biaya awal kepada pemilik waralaba, kamu akan menjadi franchisee. Kamu diharuskan membayar berbagai biaya seperti biaya awal dan royalti sesuai dengan persyaratan dari pemilik waralaba. Keuntungan yang kamu dapatkan sepenuhnya menjadi milik kamu tanpa harus membaginya dengan pemilik waralaba. Namun, ada juga beberapa waralaba yang masih menerapkan sistem pembagian keuntungan dengan pemegang franchise.
Ada dua bentuk bisnis waralaba. Pertama, pemilik waralaba memberikan lisensi atau menjual hak penggunaan merek dagang tertentu kepada mitra yang akan bergabung. Kedua, waralaba dengan format bisnis berarti pemilik waralaba akan memberikan dukungan dan layanan kepada kamu sebagai pemegang franchise. Namun, umumnya, bisnis waralaba menggabungkan kedua bentuk bisnis tersebut untuk meningkatkan penjualan produk bagi mitra-mitranya.
Baca juga: Cara Jualan di TikTok Shop untuk Pemula
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Franchise
Franchise adalah salah satu pilihan untuk kamu yang ingin memulai bisnis baru dengan mudah. Terutama jika kamu tidak punya waktu untuk membangun bisnis sendiri.
Kelebihan Bisnis Franchise
Bagi pemilik bisnis, franchise adalah cara cepat untuk mengembangkan dan memperluas jaringan usaha. Berikut adalah manfaat bisnis franchise bagi pemiliknya!
- Merek Terkenal: Mendapatkan keuntungan dari popularitas dan pengakuan merek yang sudah terkenal.
- Model Bisnis Teruji: Menggunakan model bisnis yang sudah terbukti sukses dan dapat diandalkan.
- Dukungan dan Pelatihan: Mendapatkan dukungan dan pelatihan dari pemilik waralaba untuk membantu menjalankan bisnis.
- Keuntungan Ekonomi: Dapat mengakses skala ekonomi melalui pembelian kolektif dan negosiasi yang lebih baik.
- Riset Pasar: Mendapatkan akses ke riset pasar komprehensif yang membantu mengidentifikasi peluang dan permintaan pasar.
- Bantuan Pemasaran: Mendapatkan bantuan dalam strategi pemasaran dan promosi untuk menarik lebih banyak pelanggan.
- Konsistensi Operasional: Menerapkan proses operasional yang konsisten dan terstandarisasi di semua lokasi waralaba.
- Rantai Pasokan Terorganisir: Memiliki akses ke rantai pasokan yang terorganisir dan dapat diandalkan untuk memastikan ketersediaan produk.
- Dukungan Komunitas: Menjadi bagian dari jaringan komunitas waralaba yang memberikan dukungan dan peluang kolaborasi.
- Potensi Pertumbuhan: Dapat memanfaatkan peluang ekspansi di berbagai lokasi dan pasar yang berbeda untuk pertumbuhan bisnis yang lebih cepat.
Kekurangan Bisnis Franchise
Tidak ada bisnis yang memberikan keuntungan 100%. Ada beberapa risiko dan kekurangan dalam bisnis franchise. Berikut adalah beberapa di antaranya!
- Biaya Awal yang Tinggi: Perlu melakukan investasi awal yang besar untuk membeli hak waralaba.
- Pembayaran Royalti: Harus membayar royalti secara teratur kepada pemilik waralaba berdasarkan pendapatan.
- Keterbatasan Kreativitas: Bergantung pada panduan dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemilik waralaba, yang dapat membatasi kreativitas dan inovasi.
- Ketergantungan pada Pemilik Waralaba: Tidak memiliki kontrol penuh atas bisnis, karena masih tergantung pada keputusan dan arahan pemilik waralaba.
- Persaingan Internal: kemungkinan bersaing dengan waralaba lain yang dimiliki oleh pemilik yang sama di daerah yang sama.
- Terbatas pada Wilayah Tertentu: Biasanya terikat pada wilayah operasional yang ditentukan oleh pemilik waralaba.
- Pembatasan Produk dan Pemasok: Terbatas pada produk dan pemasok yang sudah ditentukan oleh pemilik waralaba.
- Pembagian Keuntungan: Harus membagi keuntungan dengan pemilik waralaba sesuai perjanjian.
- Ketidakpastian Perpanjangan Kontrak: Ada risiko bahwa kontrak waralaba tidak akan diperpanjang setelah berakhir.
- Reputasi Pemilik Waralaba: Jika pemilik waralaba terlibat dalam skandal atau masalah hukum, bisnis waralaba kamu dapat terpengaruh secara negatif.
Jenis-Jenis Franchise Ritel dan Contohnya
Ini adalah beberapa jenis bisnis waralaba yang bisa kamu pilih:
Makanan dan Minuman
Ini adalah jenis bisnis waralaba yang paling umum dan populer. Di dalam kategori ini termasuk waralaba restoran, kafe, warung makanan, toko roti, gerai minuman, dan lain-lain.
Contoh: Kebab Baba Rafi, Mie Gacoan, Rocket Chicken, Subway dan Warunk Upnormal
Ritel
Jenis bisnis waralaba ini mencakup minimarket, toko buku, toko pakaian, toko elektronik, toko kecantikan, dan lain-lain.
Contoh: Alfamart, Alfamidi, Indomaret dan Lotte Grosir
Layanan
Jenis bisnis waralaba ini mencakup agen perjalanan, salon kecantikan, pusat kebugaran, laundry, kantor pos, pengiriman paket, dan lain-lain.
Contoh: Fit Hub, JNE, J&T dan Lion Parcell
Pendidikan
Mencakup lembaga bimbingan belajar, kursus bahasa, pusat pelatihan komputer, dan lain-lain.
Contoh: Primagama, Bimbingan Belajar Solusi, Purwa Caraka Music Studio dan Young Chefs Academy
Kesehatan dan Kecantikan
Jenis bisnis waralaba ini mencakup klinik medis, klinik gigi, salon spa, pusat kecantikan, dan lain-lain.
Contoh: Ghanisa Aesthetic, International Beauty, Ristra Clinic dan Naavagreen Natural Skincare
Jasa Profesional
Jenis bisnis waralaba ini mencakup jasa pembersihan, jasa keamanan, jasa perencanaan keuangan, jasa perencanaan acara, dan lain-lain.
Contoh: Klik Rumah Rapi, Grades Home Cleaning
Hiburan
Jenis bisnis waralaba ini mencakup bioskop, arena olahraga, tempat bermain anak-anak, tempat bowling, dan lain-lain.
Contoh: Inul Vizta, Blitz dan Kidzania
Otomotif
Jenis bisnis waralaba ini mencakup bengkel mobil, stasiun servis, dealer mobil, dan lain-lain.
Contoh: SiTepat, Shop & Drive Mr. Montir dan Ahass Honda
Dengan memilih bisnis waralaba dari salah satu jenis di atas, kamu bisa memulai bisnis kamu sendiri dengan memanfaatkan model bisnis yang sudah teruji dan sukses.
Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk lebih memahami tentang apa itu bisnis waralaba, bagaimana cara kerjanya, apa saja kekurangan dan kelebihannya, serta jenis-jenis dan contohnya yang ada di Indonesia.
Jika kamu tertarik dengan konten dan informasi seputar UMKM, tips tentang usaha dan keuangan, kamu dapat mengunjungi blog Indofund.id.
Indofund.id adalah platform p2p lending yang legal dan aman, yang telah mendapatkan izin resmi dari OJK. Melalui platform ini, kamu dapat mengajukan pendanaan usaha atau memberikan pendanaan kepada UMKM.
Baca juga: Apa itu HaKI? Pengertian, Cara Daftar, Fungsi Bagi UMKM