Saham blue chip merupakan instrumen investasi yang sangat populer di Indonesia. Tidak sedikit ahli investasi merekomendasikan saham ini karena dinilai aman untuk investor pemula yang baru terjun ke dunia investasi saham.
Meski demikian, banyak juga investor pemula yang belum paham akan potensi blue chip dalam investasi. Untuk itu, simak lebih lanjut mengenai apa itu saham blue chip, karakteristik, dan keuntungannya sebagai berikut.
Apa Itu Saham Blue Chip?
Melansir Investopedia, saham blue chip adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan besar, mapan, sehat secara finansial, dan memiliki reputasi yang sangat baik.
Umumnya perusahaan telah beroperasi selama bertahun-tahun dan rutin membagikan dividen kepada investor.
Saham blue chip berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar tinggi, biasanya lebih dari Rp10 triliun. Perusahaan ini juga menjadi pemimpin pasar di sektornya, sehingga namanya sangat terkenal.
Istilah blue chip pertama kali diperkenalkan oleh Oliver Gingold pada tahun 1923. Dia terinspirasi dari permainan poker, di mana chip (keping koin) warna biru memiliki nilai lebih tinggi daripada chip berwarna merah atau putih.
Gingold kemudian membawa istilah blue chip ke dalam investasi saham. Ia melihat ketertarikan investor pada saham yang memiliki harga kisaran USD200-USD250.
Akhirnya ia mencoba mengelompokkan saham-saham dengan valuasi tinggi ke dalam istilah blue chip.
Sejak saat itu, istilah blue chip digunakan dalam investasi pasar modal. Bedanya kini blue chip tidak hanya merujuk pada saham dengan nilai tinggi, tetapi juga menunjukan saham dari perusahaan bonafit dengan kapitalisasi tinggi.
Baca Juga: Wajib Tahu! 15 Istilah dalam Saham untuk Investor Pemula
Karakteristik Saham Blue Chip
Tidak semua saham masuk ke dalam kategori blue chip. Hanya saham dengan kriteria tertentu yang diklasifikasikan sebagai blue chip. Berikut beberapa karakteristik saham blue chip yang harus diketahui.
1. Likuiditas Tinggi
Karena berasal dari perusahaan mapan, saham blue chip memiliki banyak peminat. Sehingga saham jenis ini tergolong sebagai saham likuid atau mudah untuk diperjualbelikan.
Likuiditas tinggi memungkinkan investor untuk membeli atau menjual kembali sahamnya dengan cepat tanpa mengganggu periode tertentu.
2. Konsisten Membagikan Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Dengan berinvestasi pada saham dari perusahaan blue chip, investor memiliki peluang untuk menerima dividen secara teratur sebagai bagian dari pasif income.
3. Nilai Kapitalisasi Besar
Kapitalisasi pasar menunjukan ukuran dan skala perusahaan. Semakin tinggi nilai kapitalisasi pasar perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut.
Blue chip berasal dari perusahaan lapis satu yang memiliki kapitalisasi besar. Umumnya saham dikatakan memiliki kapitalisasi tinggi apabila nilainya lebih dari Rp10 triliun.
4. Leader di Sektor Industrinya
Perusahaan blue chip merupakan leader di sektor industri yang mereka geluti. Nama mereka cukup besar dan barang yang mereka produksi banyak digunakan oleh masyarakat.
Perusahaan memiliki daya saing kuat dan mampu bertahan ketika perekonomian sedang sekarat.
5. Fundamental yang Baik
Selain memimpin sektor, saham yang memiliki kategori blue chip juga memiliki kinerja keuangan baik. Pendapatan dan keuntungan cenderung stabil setiap tahunnya.
Fundamental yang baik seperti ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pondasi kuat sehingga dapat bertahan untuk jangka panjang.
Baca Juga: Bagaimana Cara Melihat Likuiditas Saham? Investor Harus Paham
Keuntungan Berinvestasi Saham Blue Chip
1. Saham Lebih Stabil
Meski harga saham tidak mengalami peningkatan signifikan, blue chip tetap menjadi primadona para investor.
Hal ini karena harga sahamnya cenderung stabil dan tidak mudah terpengaruh fluktuasi harga saham di bursa. Sehingga tidak sedikit investor memburu saham denngan jenis blue chip sebagai investasi jangka panjang.
2. Konsisten Membagikan Dividen
Selain harga sahamnya cenderung stabil, perusahaan juga konsisten membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham sebagai imbal hasil atas kepemilikan saham. Tentu ini merupakan kabar baik, khususnya bagi investor yang mencari pasif income dari pembagian dividen.
3. Cocok Untuk Investasi Jangka Panjang
Keuntungan berinvestasi saham dengan kategori blue chip adalah cocok untuk investasi jangka panjang.
Pasalnya perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip adalah perusahaan yang mapan dengan fundamental terbaik. Sehingga investor tidak perlu khawatir jika sahamnya akan mengalami fluktuasi harga.
Investasi pada saham dengan kategori blue chip dapat menjadi pilihan bagi investor yang mengincar stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang. Dengan memahami apa itu saham blue chip, investor dapat merumuskan strategi investasi dengan tepat.
Namun, tetaplah ingat bahwa strategi investasi juga harus mempertimbangkan situasi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai di masa depan.
Buat kamu yang masih bingung harus harus memulai investasi dari mana, kamu dapat memulainya dengan membuat akun investasi di SFAST.
SFAST adalah aplikasi investasi terpercaya yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melalui SFAST, kamu bisa mendapatkan rekomendasi saham pilihan dari para analis SF Sekuritas dengan mengikuti Live Instagram SFAST Briefing Pagi di @sfast.official setiap hari jam 8.15 WIB.
Jadi, tunggu apa lagi? Download SFAST sekarang!