Dalam memahami kinerja reksa dana kamu tidak boleh hanya terpaku pada persentase angka fantastis saja. Ada banyak matriks yang perlu kamu gunakan sebelum memutuskan menginvestasikan dana. Salah satunya dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR).
Sebagian investor pemula mungkin cukup asing mendengar istilah CAGR dalam reksa dana. Padahal istilah memiliki peran krusial untuk mengetahui kinerja reksa dana setiap tahunnya.
Untuk itu, yuk ukur kinerja reksa dana menggunakan Compound Annual Growth Rate (CAGR). Namun sebelum itu, ketahui terlebih dahulu pengertian dari CAGR sebagai berikut:
Baca Juga: Bongkar 3 Cara Menghitung Valuasi Saham Tepat dan Akurat!
Pengertian Compound Annual Growth Rate
Melansir Instopobia, Compound Annual Growth Rate atau CAGR adalah pertumbuhan tahunan rata-rata investasi secara kumulatif. Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan investasi dalam periode tertentu, lebih dari satu tahun.
CAGR juga memperhitungkan efek pertumbuhan kumulatif secara berkala. Ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja investasi dari waktu ke waktu secara akurat.
Investor dapat mengetahui tingkat pertumbuhan atau return yang diperlukan supaya nilai investasi meningkat
Akan tetapi, pengertian CAGR berbeda dengan return secara absolut. Return hanya menunjukan banyaknya imbal hasil yang kamu dapatkan dalam investasi.
Sementara, CAGR menunjukan imbal hasil dengan mempertimbangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai tersebut.
Investor dapat menggunakan indikator CAGR untuk mengetahui kinerja reksa dana. Dengan menghitung CAGR, investor dapat memahami seberapa efektif reksa dana tersebut dalam menghasilkan return yang diharapkan.
Cara Ukur Reksa Dana Menggunakan Compound Annual Growth Rate (CAGR)
Mengukur reksa dana menggunakan CAGR membutuhkan tiga variabel utama, yaitu: Nilai investasi awal, nilai investasi akhir, dan lamanya periode investasi.
Kamu dapat ukur kinerja reksa dana menggunakan Compound Annual Growth Rate (CAGR) lewat rumus berikut:
CAGR = ([EV / BV] 1/n) – 1
Keterangan:
EV (Ending Value): Nilai investasi akhir
BV (Beginning Value): Nilai investasi awal
n: Jumlah tahun dalam periode
Adapun penerapan perhitungan CAGR dalam reksa dana adalah sebagai berikut:
Misalkan kamu sebagai investor berinvestasi sebesar Rp5 juta pada sebuah reksa dana dalam jangka waktu 5 tahun. Setelah 5 tahun, nilai investasi menjadi Rp9 juta. Maka perhitungan CAGR adalah sebagai berikut:
CAGR = ([EV / BV] 1/n) – 1
= ([Rp9.000.000 / Rp5.000.000] ⅕) – 1
= ((1,8) ⅕ ) – 1
= 12.47%
Cara membaca data:
CAGR 3Y = 10% artinya setiap tahun selama tiga tahun reksa dana mampu memberikan imbal hasil sebesar 10 persen.
CAGR 5Y = 12% artinya setiap tahun selama tiga tahun reksa dana mampu memberikan imbal hasil sebesar 12%.
Namun, apabila CAGR memberikan hasil minus (-) maka artinya reksa dana merugi.
Baca Juga: Bedah 10 Komponen Penting Fund Fact Sheet untuk Mengetahui Kinerja Reksa Dana
Apa Saja Manfaat CAGR?
CAGR (Compound Annual Growth Rate) memiliki beberapa manfaat penting bagi investor reksa dana, antara lain:
1. Mengukur Pertumbuhan
Memberikan gambaran jelas terkait pertumbuhan reksa dana dari waktu ke waktu. Dengan begitu, memudahkan investor dalam memahami kinerja suatu aset reksa dana.
2. Memperhitungkan Fluktuasi
Nilai reksa dana dapat bervariasi setiap tahunnya karena berbagai faktor. Indikator CAGR memudahkan investor mendapatkan angka pertumbuhan yang mewakili tingkat pertumbuhan setiap tahun.
3. Membuat Keputusan Investasi
CAGR mencerminkan kinerja reksa dana. Investor dapat menggunakan CAGR dalam mengambil keputusan investasi reksa dana dalam jangka panjang berdasarkan pertumbuhannya.
Membandingkan Investasi
CAGR memungkinkan investor membandingkan beberapa reksa dana dengan durasi berbeda dengan melihat rata-rata pertumbuhan tahunan dari masing-masing produk reksa dana.
Demikian cara ukur kinerja reksa dana menggunakan Compound Annual Growth Rate (CAGR). Sangat mudah bukan? Kamu dapat menerapkan cara di atas sebelum kamu membeli reksa dana.
Namun ada yang tak kalah penting sebelum kamu berinvestasi, yaitu memilih platform investasi aman dan terpercaya.
Nah, kamu dapat memulai berinvestasi reksa dana dengan aman di SFAST. Aplikasi SFAST sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). DI SFAST, kamu bisa berinvestasi saham dan reksadana dalam satu genggaman, tidak perlu ganti aplikasi lain. Praktis bukan?
Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi di SFAST sekarang!