Berbicara tentang generasi sandwich memang tak ada abisnya. Pasalnya, banyak sekali isu finansial yang dialami oleh sebagian besar generasi saat ini. Generasi sandwich adalah korban yang mungkin diakibatkan oleh generasi sebelumnya karena tak bisa mengelola keuangan dengan baik.
Nah, sudahkah kamu kenal betul dengan generasi sandwich? Yuk, cari tahu lebih lanjut di bawah ini!
Pengertian Generasi Sandwich adalah…
Generasi sandwich adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki kewajiban lebih untuk menanggung beban hidup atas dirinya, orang tua, dan generasi selanjutnya. Sandwich sendiri merepresentasikan seperti isi roti yang terhimpit oleh roti atas dan bawah. Oleh karena itu, orang yang memiliki tanggung jawab lebih menanggung beban generasi sebelumnya dan setelahnya disebut dengan generasi sandwich.
Nah, istilah generasi sandwich adalah hal yang sudah muncul sejak lama dan pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller melalui jurnalnya, The ‘Sandwich’ Generation: Adult of The Aging pada tahun 1981. Saat ini, istilah generasi sandwich adalah mulai kembali digaungkan oleh generasi millenial dan Gen Z yang dikenal memiliki keluhan dan keresahan terhadap beban hidupnya, terutama yang berhubungan dengan sisi finansial.
Generasi millenial adalah generasi yang lahir di rentang tahun 1981-1995 saat era digital makin booming. Nah, setelah generasi millenial, timbulah generasi Z atau Gen Z yang lahir di rentang tahun 1996-2012. Lalu, disusul generasi alpha yang lahir pada era digital seperti sekarang.
Baca Juga: Cara Mencapai Financial Freedom di Usia Muda
Apa Penyebab Munculnya Generasi Sandwich?
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa generasi muda saat ini harus menanggung beban generasi sebelumnya, dirinya, dan generasi setelahnya. Dilansir dari Dailysocial, ada 3 penyebab generasi muda ini memiliki beban ganda. Untuk lebih jelasnya, mari simak langsung di bawah ini!
1. Minimnya Pengetahuan Keuangan
Kita pasti sadar bahwa kebebasan akses ilmu saat ini dan dulu tentu jauh berbeda. Inilah mengapa generasi sebelum kita kurang paham tentang dunia keuangan dan bagaimana cara mengelolanya. Hal ini juga yang menyebabkan generasi sebelumnya kurang paham akan hal keuangan dan bagaimana uang bekerja.
2. Adanya Budaya “Anak adalah Investasi”
Sebagian orang terdahulu menjadikan anak sebagai “manusia” yang wajib membalas budi di kemudian hari atas segala hal yang telah diberikan oleh orang tua. Inilah anggapan yang sering kali menjadikan anak memiliki beban ganda. Ini karena ketika dewasa, ia tak hanya wajib menghidupi dirinya dan generasi seterusnya, namun juga generasi sebelumnya, seperti orang tua.
Baca Juga: Garis Tangan Orang Kaya, Apakah Investor Termasuk?
3. Tuntutan Standar Sosial Tinggi
Standar sosial tinggi juga tak luput dari penyebab meningkatkan generasi sandwich belakangan ini. Hal ini karena lingkungan sekitar seakan memaksa kita untuk tetap terus mengikuti standar sosial tinggi tanpa dibarengi dengan penghasilan yang meningkat.
4. Karakter Mengelola Keuangan sangat Minim
Generasi sandwich bisa muncul bukan karena penghasilan orang tua yang minim, namun karena karakter dan kemampuan orang tua dalam mempersiapkan masa tua nanti. Hal ini disebabkan karena generasi sebelumnya terlalu ceroboh dalam mengatur keuangan tanpa peduli bahwa masa tua juga masih memerlukan materi untuk bertahan hidup.
5. Minimnya Apresiasi kepada Diri Sendiri
Apresiasi pada diri sendiri hukumnya wajib dilakukan walaupun intensitasnya jarang. Hal ini bisa dijelaskan karena ketika diri minim apresiasi, stress tentu akan timbul yang berdampak pada kesulitan mengatur keuangan. Jadi, walaupun sedikit dan jarang, setidaknya kamu harus mengapresiasi dirimu sendiri ya!
Baca juga: Beda dengan Pelit! Apa itu Frugal Living dan Contohnya?
Nah, apakah informasi seputar generasi sandwich cukup bermanfaat untuk kamu? Yuk, putuskan mata rantai generasi sandwich dengan tingkatkan literasi keuangan dan investasi di SFAST!
Mau #DudukSantaiTapiCuan? Yuk, rancang masa depan cemerlang dengan investasi di SFAST!