Founder MNC Group, Hary Tanoesoedibjo bersama istrinya Liliana Tanoesoedibjo tampak hadir dalam malam pemilihan umum presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang digelar Donald Trump di resor Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida pada Selasa (5/11). Hary Tanoe membagikan momen itu dalam postingan akun Instagramnya. Kedekatan Ketua Umum Partai Perindo dengan Donald Trump itu kembali menuai perhatian publik.
Ketika Donald Trump akhirnya berhasil menang, harga saham emiten milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk (KPIG) ikutan terkerek naik. Emiten pengembang properti di bawah MNC Group itu berhasil ditutup di level Rp193 pada Kamis (7/11), usai kemenangan Trump diumumkan.
Sebulan terakhir saham KPIG melesat 24,5% dan sepekan terakhir naik 15,5%. Hal ini karena MNC Land memilki kongsi bisnis dengan perusahaan terafiliasi Trump. Selain itu kedekatan secara personal antara Hary Tanoe dan Trump dinilai berdampak positif ke kinerja KPIG.
Baca Juga: Raup Kekayaan Rp1.229 triliun, Bongkar Gurita Bisnis Prajogo Pangestu yang Terus Meroket
Kerja sama antara MNC Land dengan perusahaan Trump terjalin sejak 9 tahun lalu. KPIG menggandeng Trump Hotel Collection untuk mengembangkan kawasan resort terintegrasi dengan taman hiburan di Lido, Jawa Barat, dan kawasan nirwana resor di Tanah Lot, Bali.
Total nilai investasi megaproyek MNC Lido City dan Bali Nirwana Resort diperkirakan sekitar US$2-3 miliar, di mana pengembangan tahap pertama menelan dana US$400 juta.
Selain KPIG, saham Hary Tanoe dari perusahaan lainnya tak kalah menarik perhatian sejumlah investor. Diketahui, Hary Tanoe memiliki sejumlah gurita bisnis dengan nilai saham yang menggiurkan.
Tidak mengherankan Hary Tanoe sukses membukukan kekayaan hingga USD1,4 miliar atau setara dengan Rp22,3 triliun menurut Forbes 2024.
Gurita Bisnis Hary Tanoesoedibjo di Lantai Bursa
Penasaran seperti apa gurita bisnis Hary Tanoesoedibjo yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) lainnya? Berikut ulasannya!
1. PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT)
PT MNC Asia Holding Tbk merupakan perusahaan induk dari beberapa anak perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Perusahaan ini awalnya berdiri dengan nama PT Media Investama Tbk yang beroperasi pada tahun 1989, tetapi berganti nama menjadi PT MNC Asia Holding Tbk pada tahun 2022.
Melantai di BEI pada 24 November 1997, PT MNC Asia Holding Tbk lahir dengan kode emiten BHIT. Untuk saat ini, BHIT berstatus saham memiliki notasi khusus berstatus dalam pemantauan.
2. PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
Awalnya bernama PT Bimantara Citra, kemudian berganti nama menjadi PT Global Mediacom Tbk. Perusahaan ini bergerak dalam industri media dan telekomunikasi sejak tahun 1982. Berkat kesuksesannya, PT Global Mediacom Tbk melantai di bursa pada 17 Juli 1995 dengan kode saham BMTR.
3. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan MNC Media yang berada dibawah naungan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
MNCN adalah perusahaan media terpadu yang mengoperasikan tiga saluran televisi Free-To-Air terkemuka di Indonesia: RCTI, MNCTV, dan GlobalTV. Didirikan pada 17 Juni 1997, MNCN sukses melenggang ke bursa pada 22 Juni 2007.
Baca Juga: 4 Konglomerat Produsen Susu UHT Indonesia, Hartanya Sampai Rp100 T!
4. PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN)
PT MNC Digital Entertainment Tbk merupakan salah satu gurita bisnis Hary Tanoesoedibjo yang fokus pada production house dan periklanan. Perusahaan ini menyediakan berbagai program televisi dan mendistribusikannya secara internasional. Meski telah berdiri sejak tahun 2000, PT MNC Digital Entertainment Tbk baru mencatatkan sahamnya di bursa dengan kode MSIN pada Juni 2018.
5. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV)
Hary Tanoe juga menjalankan bisnis layanan TV berbayar, fixed broadband, dan konten digital melalui PT MNC Vision Networks Tbk. Berkat tangan dinginnya, perusahaan ini sukses melantai di bursa pada 8 Juli 2019 dengan kode saham IPTV.
Meski saham IPTV berstatus dalam pemantauan, perusahaan memiliki berperan penting dalam memperkuat posisi MNC Group di industri hiburan dan komunikasi di Tanah Air.
6. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY)
Sudah tidak asing bukan mendengar Indovision? Nah, TV satelit berlangganan terkemuka ini berada dibawah naungan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY). Melantai di bursa pada 9 Juli 2019, MSKY juga melahirkan beberapa TV satelit papan atas lainnya seperti Okevision dan Top TV.
7. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)
Selain fokus pada industri media, Hary Tanoesoedibjo juga melebarkan sayapnya ke sektor layanan keuangan melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk.
PT MNC Kapital Indonesia Tbk mencatatkan sahamnya di bursa pada tahun 2001 dengan kode BCAP. Perusahaan ini mengintegrasikan layanan keuangan melalui anak perusahaannya seperti MNC Securities dan MNC Finance.
Baca Juga: 5 Konglomerat Pemilik Jalan Tol di Indonesia, Ada Anthony Salim hingga Aguan
8. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP)
PT Bank MNC Internasional Tbk atau MNC Bank merupakan perusahaan sektor perbankan milik Hary Tanoe yang beroperasi sejak 12 Januari 1990. Sementara, perusahaan baru mencatatkan namanya di bursa pada 15 Juli 2002. Bank ini menawarkan berbagai layanan seperti penghimpunan dana, penyaluran pinjaman, dan trade finance.
9. PT MNC Land Tbk (KPIG)
Ketua umum partai Perindo ini juga mengembangkan bisnis dan pengelolaan properti melalui PT MNC Land Tbk. Dengan kode saham KPIG, perusahaan resmi debut di bursa saham Indonesia pada 30 Maret 2000. Perusahaan ini mengelola berbagai proyek properti, termasuk gedung perkantoran dan hotel.
10. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA)
Gurita bisnis Hary Tanoesoedibjo juga merambat ke sektor energi, khususnya dalam investasi dan pengembangan proyek-proyek energi melalui PT MNC Energy Investments Tbk (IATA).
Resmi melantai di bursa pada 2006, IATA berfokus pada eksplorasi, pengembangan, dan pengelolaan sumber daya energi, termasuk energi terbarukan. Namun kini, saham IATA memiliki notasi khusus berstatus dalam pemantauan.
Demikianlah gurita bisnis milik Hary Tanoesoedibjo yang mencakup berbagai sektor. Kesuksesannya tidak hanya terlihat dari skala bisnis, tetapi juga dari kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar.
Kalau kamu ingin memiliki saham di perusahan milik Hary Tanoesoedibjo, kamu dapat membelinya melalui aplikasi investasi SFAST.
SFAST adalah aplikasi investasi saham dan reksadana yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, kamu dapat berinvestasi aman dan nyaman.
Kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi saham harian dari para expert analis PT Surya Fajar Sekuritas melalui SF Quotes di SFAST. Tinggal pilih, pakai fitur Smart Order, semua jadi lebih sat set!
Mau duduk santai tapi cuan? Investasi di SFAST aja!