Terdapat berbagai indikator yang diperlukan dalam memilih reksa dana. Mulai dari indikator kinerja keuangan, dana kelolaan, total asset under management (AUM), hingga return. Akan tetapi, ada indikator yang tak kalah penting yaitu apa itu expense ratio.
Expense ratio merupakan indikator penting karena dapat mempengaruhi kinerja reksa dana.
Perlu menjadi perhatian bahwa investor tidak perlu khawatir terhadap expense ratio reksa dana. Selama kinerja reksa dana berjalan dengan baik, maka reksa dana dapat menjadi pilihan investasi yang menarik.
Baca Juga: Reksa Dana Syariah: Tren Positif dan Peluang Cuan Berkelanjutan
Apa Itu Expense Ratio Reksa Dana?
Expense ratio adalah ukuran yang mencerminkan total biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan Manajer Investasi dalam mengelola dana reksa dana. Biaya-biaya ini mencakup berbagai komponen, seperti biaya administrasi, biaya manajemen, biaya distribusi, biaya lainnya, dan lainnya.
Biaya yang tercakup dalam expense ratio sudah diperhitungkan dalam asset under management (AUM) reksa dana selama satu tahun terakhir.
Memahami apa itu expense ratio dapat menjadi edukasi bagi investor. Semakin tinggi nilai expense ratio, semakin besar potongan biaya dari keuntungan yang dihasilkan oleh reksa dana.
Baca Juga: Kenali 5 Papan Pencatatan Saham di BEI Sebelum Investasi
Komponen Expense Ratio
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, expense ratio memiliki beberapa komponen yang perlu investor pahami, seperti:
1. Biaya Administrasi
Komponen ini meliputi pengeluaran yang berkaitan dengan administrasi harian reksa dana. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua aspek operasional berjalan dengan baik.
2. Biaya Manajemen
Biaya manajemen merupakan biaya yang dibayarkan kepada Manajer Investasi guna mengelola portofolio reksa dana. Biaya ini dinyatakan dalam persentase dari total nilai dana yang dikelola dan biasanya dipotong secara berkala baik itu harian, bulanan, atau tahunan.
3. Biaya Nasihat Hukum dan Audit
Biaya ini dikeluarkan guna memperoleh jasa nasihat hukum dan audit dari pihak luar. Pengeluaran ini penting untuk memastikan bahwa pengelolaan reksa dana sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan jaminan kepada investor mengenai integritas serta transparansi pengelolaan dana melalui audit yang dilakukan secara independen.
4. Biaya Atas Transaksi Efek
Biaya ini dikeluarkan guna membeli atau melepas efek di dalam reksa dana di Bursa Efek. Reksa dana perlu dikelola untuk mencapai nilai optimal return reksa dana tersebut sehingga perlu adanya transaksi efek ini, biaya dalam transaksi tersebut merupakan beban dari reksa dana.
Expense ratio bisa menjadi indikator bahwa manajer investasi memiliki keahlian dalam mengelola dana dengan biaya lebih optimal, sehingga kinerja reksa dana bisa meningkat menyebabkan return yang dihasilkan oleh reksa dana dapat lebih optimal.
Jadi apabila Manajer Investasi memperhatikan expense ratio tersebut bisa dipastikan reksa dana yang dikelolanya mempunyai kinerja yang optimal. Hal ini bisa dilihat dengan kinerja AUM yang meningkat.
Cara Menghitung Expense Ratio Reksa dana
Cara menghitung expense ratio adalah dengan membagi biaya operasional dengan rerata AUM reksa dana dalam satu tahun.
Misalnya, jika total biaya operasional reksa dana adalah Rp10 miliar dan rerata AUM adalah Rp1 triliun, maka expense ratio nya adalah:
Rumus Expense Ratio = Biaya Operasional Reksa Dana / Rerata AUM 1 tahun
= Rp10 miliar : Rp1 triliun
= 1%
Supaya lebih mudah, kamu dapat melihat biaya-biaya melalui laporan keuangan reksa dana yang dikelola oleh Manajer Investasi. Besaran dapat berubah setiap tahun tergantung kebijakan Manajer Investasi.
Apabila kamu menemukan rasio biaya yang lebih rendah, artinya potensi return dari reksa dana semakin besar.
Namun, rasio biaya yang tinggi tidak selalu membuat reksa dana kurang menarik. Banyak investor tidak keberatan dengan rasio biaya yang tinggi selama return yang diterima sebanding.
Setelah mengetahui apa itu expense ratio reksa dana, jangan lupa untuk cek indikator tersebut sebelum menentukan reksa dana yang sesuai dengan profil risikomu.
Sehubungan dengan itu, kamu dapat dengan mudah menemukan berbagai produk reksa dana dengan potensi return optimal melalui aplikasi SFAST yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.
Sekali lagi, kamu sebagai investor tidak perlu khawatir terhadap expense ratio reksa dana. Karena selama kinerja reksa dananya bagus, maka reksa dana dapat menjadi pilihan investasi yang menarik.
Aplikasi SFAST juga memberikan berbagai rekomendasi produk reksa dana yang sesuai dengan profil risikomu, mulai dari reksa dana pasar uang, saham, hingga pendapatan tetap.
Jadi tunggu apa lagi? Investasi reksa dana di SFAST sekarang!