Dunia maya telah menjadi tempat populer bagi banyak orang untuk mencari teman baru hingga pasangan. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat pula ancaman love scamming yang perlu diwaspadai.
Apa Itu Love Scamming?
Love scamming adalah modus penipuan di dunia maya berkedok asmara di mana pelaku memanfaatkan hubungan romantis demi memperoleh keuntungan finansial dari korbannya.
Pelaku akan menciptakan identitas palsu untuk mendapatkan kasih sayang dan kepercayaan korban.
Setelah membangun kedekatan, pelaku akan memanipulasi dan mengeksploitasi korbannya demi keuntungan pribadi.
Pada tahun 2023, kerugian yang dilaporkan akibat modus kejahatan ini mencapai sekitar USD1,14 miliar atau sekitar Rp18 triliun, menjadikannya yang tertinggi di antara jenis penipuan.
Kali ini, SFAST akan mengulas modus love scam mulai dari ciri-ciri dan cara mencegahnya.
Baca Juga: 10 Istilah Penting dalam Reksa Dana, Investor Wajib Tahu!
Ciri-Ciri Love Scamming
1. Melakukan Pendekatan di Media Sosial
Pelaku melakukan pendekatan dengan korbannya melalui media sosial atau aplikasi kencan. Mereka akan menjebak korban dengan menciptakan profil palsu yang menarik perhatian.
2. Mengaku dari Suatu Instansi
Salah satu ciri-ciri love scamming yang patut diwaspadai yaitu ketika pelaku mengaku sebagai orang yang bekerja untuk suatu instansi terkemuka.
Mereka menggunakan kedok ini untuk membangun kepercayaan korbannya. Pastikan untuk melakukan verifikasi identitas mereka sebelum terlibat jauh dalam hubungan.
3. Menolak Video Call dan Telepon
Waspada jika orang yang kamu kenal di dunia maya menolak melakukan video call atau telepon. Pelaku love scamming umumnya akan memberikan berbagai alasan seperti kesalahan jaringan atau keengganan pribadi.
4. Terlalu Cepat Menyatakan Cinta
Iming-iming cinta dan kasih sayang merupakan senjata pelaku love scam. Mereka menggunakan kalimat cinta untuk memanipulasi emosi demi mendapatkan kepercayaan korbannya.
5. Menjual Cerita Sedih
Pelaku juga akan menggunakan cerita sedih atau dramatis untuk membangkitkan empati korban.
Mereka akan berbagi kisah tragis tentang kehidupan atau masalah pribadi yang membutuhkan dukungan finansial. Tujuannya untuk memanfaatkan perasaan korban dan mendapatkan bantuan finansial.
6. Meminta Dana Secepat Mungkin
Salah satu tujuan utama pelaku scam adalah memanfaatkan korban secara finansial.
Mereka akan menciptakan situasi darurat atau masalah keuangan palsu dan meminta dana secepat mungkin.
Awalnya, nominal yang diminta relatif sedikit. Seiring berjalannya waktu, nominal yang diminta begitu fantastis.
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Sandwich Generation dan Cara Memutusnya, Kamu Termasuk?
Cara Menghindari Love Scamming
1. Hati-hati Terhadap Orang Baru
Penipu dapat menyamar menjadi siapapun. Periksa detail identitas seseorang yang mengajakmu berkenalan di media sosial. Jika menemukan satu foto pada dua nama berbeda, kemungkinan salah satu adalah penipu.
2. Tidak Mudah Tersanjung
Sanjungan merupakan senjata ampuh penipu untuk melumpuhkan korban love scam. Jadi, jangan mudah tersanjung dan terbuai rayuan orang yang kamu kenal dari dunia maya.
3. Tidak Mudah Mengeluarkan Uang
Merupakan tindakan kurang bijak mengirimkan uang atau barang kepada orang yang belum pernah ditemui langsung. Hal ini dapat mengindikasikan tindakan penipuan secara online.
Mengenali ciri-ciri love scamming adalah langkah penting dalam melindungi diri dan keuangan dari kejahatan cybercrime. Jangan terjebak dalam permainan emosi dan berhati-hatilah terhadap orang yang mencurigakan.
Daripada mengirimkan uang kepada orang yang tidak dikenal di dunia maya dan berisiko terjebak dalam love scam, lebih bijaksana menggunakan uang tersebut untuk berinvestasi di saham, reksa dana, atau obligasi.
Dengan berinvestasi, kamu memiliki kesempatan untuk mengembangkan kekayaan jangka panjang melalui pertumbuhan nilai aset.
Kamu dapat memulai investasi saham atau reksa dana aman dan terpercaya di SFAST.
Dengan menggunakan aplikasi SFAST, kamu dapat memilih berbagai produk investasi mulai dari saham, reksa dana, dan obligasi dalam satu genggaman.
Mau #DudukSantaiTapiCuan? Yuk, investasi di SFAST aja!