Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin dikenal oleh masyarakat. Di antara berbagai jenis saham, terdapat jenis saham yang disebut saham big cap, yang memiliki peran penting dalam dunia investasi. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara sederhana tentang apa yang dimaksud dengan saham big cap, mengapa saham big cap penting, kelebihan dan kekurangannya, serta beberapa contoh emiten big cap di Indonesia.
Apa itu Saham Big Cap?
Saham big cap mengacu pada saham-saham dari perusahaan besar yang memiliki nilai pasar yang tinggi. Nilai pasar dihitung dengan mengalikan jumlah total saham yang tersedia untuk diperdagangkan dengan harga saham perusahaan tersebut. Dengan kata lain, saham big cap berasal dari perusahaan yang memiliki kue besar dalam potongan-potongan saham.
Perusahaan besar memiliki reputasi yang mapan di pasar dan biasanya telah menguasai sebagian besar pasar di industri mereka. Ini membuat saham-saham big cap cenderung lebih stabil daripada saham dari perusahaan yang lebih kecil dan baru berdiri.
Mengapa Saham Big Cap Penting?
Investor sering tertarik pada saham big cap karena stabilitas dan pertumbuhan yang moderat. Perusahaan besar cenderung memiliki sumber daya yang kuat dan kinerja bisnis yang mapan. Ini bisa menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam saham tanpa terlalu banyak risiko yang terkait dengan perusahaan kecil yang lebih rentan terhadap fluktuasi pasar.
Baca juga: IHSG Adalah? Berikut Pengertian & Fungsinya Bagi Investor
Kelebihan dan Kekurangan Saham Big Cap
Investasi dalam saham big cap memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua aspek ini:
Kelebihan
1. Stabilitas Lebih Tinggi
Perusahaan besar umumnya memiliki bisnis yang mapan dan terdiversifikasi dengan baik di pasar. Hal ini cenderung memberikan stabilitas yang lebih tinggi terhadap fluktuasi pasar dibandingkan perusahaan kecil.
2. Dividen Teratur
Banyak perusahaan besar memiliki kecenderungan untuk membayar dividen secara teratur kepada para pemegang saham. Dividen ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para investor.
3. Akses pada Bisnis yang Sukses
Investasi dalam perusahaan besar memberi kamu akses pada bisnis yang telah berhasil di pasar. Kamu menjadi pemilik sebagian dari perusahaan yang mungkin memiliki reputasi yang baik dan pangsa pasar yang besar.
4. Likuiditas Tinggi
Saham-saham big cap cenderung memiliki tingkat likuiditas yang tinggi di pasar saham. Ini berarti kamu dapat lebih mudah membeli dan menjual saham tanpa terlalu banyak masalah.
Kekurangan
1. Pertumbuhan Terbatas
Karena perusahaan besar sudah mapan, potensi pertumbuhan mereka mungkin tidak sebesar perusahaan yang lebih kecil dan berkembang. Keuntungan besar mungkin sulit dicapai dalam jangka pendek.
2. Rendahnya Kecepatan Inovasi
Perusahaan besar cenderung memiliki struktur yang lebih kaku dan birokrasi yang kompleks, yang dapat menghambat kecepatan inovasi dan adaptasi terhadap perubahan pasar.
3. Pengaruh Lingkungan Ekonomi
Meskipun lebih stabil, saham big cap juga bisa dipengaruhi oleh perubahan besar dalam lingkungan ekonomi atau industri yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan.
4. Keterbatasan Fleksibilitas
Ukuran besar perusahaan dapat membuatnya sulit untuk beradaptasi dengan perubahan tren atau peluang baru. Ini bisa mengurangi kemampuan perusahaan untuk merespons secara cepat terhadap perubahan pasar.
Baca juga: Macam-Macam Investor, Kamu yang Mana?
10 Saham Big Cap di Indonesia
Berikut ini beberapa emiten big cap yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar di Indonesia:
1. Bank Central Asia (BBCA)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp1.152 Triliun
2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp853 Triliun
3. Bayan Resources (BYAN)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp585 Triliun
4. Bank Mandiri (BMRI)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp549 Triliun
5. Telkom Indonesia (TLKM)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp379 Triliun
6. Astra International (ASII)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp275 Triliun
7. Amman Mineral Internasional (AMMN)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp221 Triliun
8. Chandra Asri Petrochemical (TPIA)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp187 Triliun
9. Bank Negara Indonesia (BBNI)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp171 Triliun
10. Unilever Indonesia (UNVR)
- Periode 16 Agustus 2023: Rp142 Triliun
Baca juga: Apa itu Kode Saham: Pengertian Serta Fungsinya
Jadi, saham big cap adalah saham-saham dari perusahaan besar dengan nilai pasar yang tinggi. Investasi dalam saham big cap bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari stabilitas dan pertumbuhan yang lebih moderat dalam dunia investasi. Namun, tetap perlu diingat bahwa nilai saham bisa berfluktuasi berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan pasar, sehingga riset dan pemahaman yang baik tetap diperlukan sebelum berinvestasi.
Baca juga: Waspada! Hindari Ciri-Ciri Investasi Bodong Ini
Jika kamu tertarik untuk memulai investasi saham, kamu bisa langsung mulai dengan menggunakan aplikasi saham bernama SFAST. Dengan SFAST, kamu bisa memulai investasi ke berbagai saham, termasuk saham big cap yang telah dijelaskan di atas. Aplikasi ini menawarkan kemudahan dalam membeli, menjual, dan memantau performa saham secara real-time.
Unduh aplikasi SFAST sekarang dan mulai raih tujuan finansial kamu!