Macam-macam investor – Mengutip dari The Balance, macam-macam investor dibagi menjadi tiga bagian: konservatif, moderat dan agresif. Penggolongan ini didasarkan pada profil risiko dan periode investasi.
Namun, apa yang dimaksud dengan profil risiko dan periode investasi? Secara sederhana, profil risiko mengacu pada sejauh mana seorang investor dapat mentolerir risiko yang terkait dengan investasi yang dipilihnya. Sementara itu, periode investasi merujuk pada jangka waktu investasi yang dipilih, apakah itu jangka pendek, menengah, atau panjang.
Yuk, kita cari tahu lebih lanjut perbedaan antara macam-macam investor ini, mulai dari konservatif, moderat, dan agresif. Agar lebih mudah dipahami, kita akan menganalisis ketiganya berdasarkan beberapa poin berikut:
- Pemahaman dan keahlian dalam berinvestasi
- Tingkat kenyamanan terhadap risiko
- Jangka waktu investasi
- Tujuan investasi
- Jenis investasi yang dipilih
Baca juga: Waspada! Hindari Ciri-Ciri Investasi Bodong Ini
1. Investor Konservatif
Investor konservatif adalah orang yang cenderung memiliki tingkat toleransi risiko yang lebih rendah dalam investasi mereka. Mereka lebih memilih untuk menjaga keamanan modal mereka daripada mencari pertumbuhan yang besar. Tujuan utama mereka adalah melindungi nilai investasi dan meminimalkan risiko kerugian.
Sebagai contoh, seorang investor konservatif mungkin lebih memilih untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan yang lebih stabil. Hal ini karena investor konservatif ingin menghindari fluktuasi pasar yang besar dan potensi kerugian yang tinggi. Mereka lebih suka mempertahankan investasi jangka panjang yang stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan pasar yang volatile.
Contoh tujuan investasi: dana pensiun, membayar pendidikan anak, atau membangun cadangan dana darurat
Instrumen investasi yang cocok: obligasi pemerintah, deposito, atau reksa dana pendapatan tetap
2. Investor Moderat
Investor moderat adalah mereka yang memiliki pendekatan yang seimbang antara pertumbuhan modal dan risiko. Mereka biasanya menginginkan pertumbuhan yang stabil namun tetap memperhatikan perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi. Tujuan utama investor moderat adalah mempertahankan nilai investasi mereka sambil mencapai pertumbuhan yang wajar.
Dalam hal profil risiko, Mereka cenderung memilih investasi dengan tingkat risiko yang sedang dan hasil yang seimbang antara pertumbuhan dan pendapatan. Investor moderat juga cenderung memiliki periode investasi menengah hingga panjang. Oleh karena itu, mereka cenderung mengadopsi pendekatan investasi yang lebih stabil.
Contoh tujuan investasi: membeli properti, penambahan modal usaha
Instrumen investasi yang cocok: kombinasi instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana
3. Investor Agresif
Investor agresif adalah tipe dari macam-macam investor yang cenderung mengambil risiko yang tinggi dalam investasi mereka. Mereka memiliki tujuan untuk mencapai pertumbuhan modal yang maksimal dalam jangka waktu yang relatif singkat. Investor agresif biasanya siap menerima fluktuasi harga yang signifikan dan volatilitas pasar.
Investor agresif biasanya tertarik pada investasi yang memiliki potensi keuntungan yang tinggi, seperti saham perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang cerah. Mereka mungkin juga memperhatikan sektor-sektor yang sedang berkembang atau perusahaan yang baru didirikan dengan peluang pertumbuhan yang besar. Investor agresif juga dapat mempertimbangkan investasi di instrumen lain yang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi, seperti derivatif atau komoditas.
Contoh tujuan investasi: membeli kendaraan
Instrumen investasi yang cocok: saham, obligasi, dan mungkin juga investasi alternatif seperti real estat atau komoditas
Mana Macam-Macam Investor yang Paling Baik
Tidak ada tipe investor yang dapat dikatakan sebagai yang “paling baik” secara mutlak diantara macam-macam investor ini: investor konservatif, investor moderat, dan investor agresif. Setiap tipe investor memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan profil, tujuan, dan kenyamanan kamu dalam menghadapi risiko.
Pilihan terbaik antara tipe investor ini tergantung pada tujuan, situasi finansial, dan tingkat kenyamanan kamu terhadap risiko.
Baca juga: 5 Contoh Investasi Jangka Panjang yang Wajib Kamu Punya!
Jadi, sekarang udah tau belum kamu termasuk dalam macam-macam investor yang mana?
Kamu bisa memilih instrumen yang sesuai dengan tipe kamu lewat aplikasi SFAST. SFAST adalah aplikasi pintar dari SF Sekuritas yang sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lewat aplikasi ini memudahkan kamu untuk berinvestasi, mulai dari saham, reksadana, hingga obligasi.
Yuk, segera mulai investasi kamu di SFAST!