Apakah kamu sering merasa sulit mengatakan ‘tidak’ terhadap permintaan orang lain? Jadi demikian, kamu merupakan seorang people pleaser yang terlalu berusaha menyenangkan banyak orang. Berhenti menjadi people pleaser memang cukup sulit, tapi kamu harus melakukannya.
Apa Itu People Pleaser?
People Pleaser adalah istilah untuk menyebut seseorang yang cenderung selalu memuaskan keinginan dan harapan orang lain. Mereka menutupi perasaan mereka yang sebenarnya, meskipun merasa keberatan.
Banyak orang menjadi people pleaser karena ingin diterima dan disukai oleh orang lain. Akan tetapi, perilaku ini dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental, kebahagiaan pribadi, bahkan keuangan.
Sejatinya, keinginan membahagiakan orang lain merupakan sifat dasar manusia. Namun, terkadang dalam membantu orang lain seseorang sampai mengabaikan kebutuhan pribadinya. Akibatnya, banyak dari mereka justru dimanfaatkan orang lain karena sifat tersebut.
Baca Juga: Remote Working Adalah: Pengertian, Kelebihan & Kekurangannya
Dampak People Pleaser dalam Keuangan
Sifat ‘tidak enakan’ berdampak pada keuangan. Jangan sampai hanya karena ingin membahagiakan orang lain, kamu sampai mengorbankan dirimu sendiri. Nah, berikut adalah dampak people pleaser dalam keuanganmu.
1. Boros
People pleaser merasa perlu memenuhi harapan orang lain dengan menghabiskan uang lebih dari yang seharusnya. Akibat pengeluaran berlebihan, tidak sedikit dari mereka terjebak dalam ketidakstabilan keuangan yang menyebabkan hutang.
2. Sulit Bernegosiasi
Negosiasi merupakan kemampuan penting dalam transaksi keuangan. Sayangnya, seseorang memiliki sifat ‘tidak enakan’ sulit bersikap tegas. Mereka sulit menunjukan keengganan yang menghambat kesempatan mendapatkan keuntungan.
3. Stagnasi Karir
Di tempat kerja, people pleaser seringkali lebih memprioritaskan harmoni dan menghindari konflik daripada memperjuangkan kemajuan pribadi atau mencari peluang pertumbuhan.
Hal ini dapat menyebabkan mereka terlewatkan dalam promosi atau kenaikan gaji, yang pada akhirnya mempengaruhi potensi pendapatan jangka panjang.
4. Dimanfaatkan Secara Finansial
Sebagai people pleaser, seringkali menghadapi kesulitan dalam menetapkan batasan, baik itu dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
Akibatnya mereka sering dimanfaatkan secara finansial, seperti meminjamkan uang tanpa pengembalian atau diminta untuk menanggung biaya orang lain.
Baca Juga: 8 Kesalahan Investasi Saham yang Harus Dihindari Investor
Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Berikut adalah cara untuk berhenti menjadi people pleaser yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Buat Batasan dengan Orang Lain
Seorang people pleaser kerap dianggap sepele oleh orang lain. Hal ini terjadi karena mereka tidak tegas dan selalu berusaha memenuhi keinginan orang lain.
Supaya berhenti menjadi people pleaser, tetapkan batasan tegas terhadap perilaku orang lain yang membuat tidak nyaman atau tidak sesuai dengan keinginanmu. Sadari bahwa dirimu sangat berarti.
2.Hindari Terlalu Sering Meminta Maaf pada Hal yang Bukan Kesalahanmu
Meminta maaf adalah hal yang baik jika kamu telah menyakiti seseorang. Namun, mungkin akan menjadi masalah jika sering meminta maaf atas hal-hal yang tidak kamu perbuat.
Oleh karena itu, meminta maaflah ketika kamu merasa telah berbuat salah. Respon emosional orang lain atas segala sesuatu diluar perbuatanmu sejatinya bukanlah tanggung jawabmu.
3. Mengutamakan Diri Sendiri
Salah satu cara berhenti menjadi people pleaser adalah mengutamankan diri sendiri. Hindari menerima ajakan orang lain yang membuatmu tidak nyaman dan bahagia. Penting untuk selalu mengutamakan diri sendiri sebelum berusaha membuat orang lain bahagia.
4. Berani Berkata Tidak
Berani berkata tidak terhadap ajakan orang lain yang membuat tidak nyaman merupakan langkah untuk membangun batasan yang sehat. Sampaikan dengan tegas bahwa kamu tidak dapat memenuhi permintaan mereka. Selain itu, ketahui apa yang benar-benar penting dan apa yang tidak sesuai dengan prinsip hidupmu.
5. Pertimbangkan Dahulu Sebelum Berusaha Memenuhi Keinginan Orang Lain
Pertimbangkan ajakan orang lain sebelum menyetujuinya. Tinjau apakah ajakan orang lain memberi dampak positif atau sebaliknya. Jangan sampai ajakan mereka justru merugikan atau mengorbankan kepentingan diri sendiri.
Dalam menghadapi dampak-dampak ini, penting bagi people pleaser untuk belajar menetapkan batasan yang sehat, tegas, memprioritaskan kebutuhan, dan tujuan keuangan pribadi.
Mengambil kendali atas keuangan sendiri adalah langkah penting menuju stabilitas finansial dan kebahagiaan dalam hidup.
Nah, salah satu cara mewujudkan stabilitas keuangan lebih optimal adalah dengan berinstrumen pada instrumen seperti saham, reksa dana, atau obligasi.
Kamu dapat berinvestasi ke berbagai instrumen dengan aman dan nyaman di aplikasi SFAST.
SFAST adalah aplikasi investasi yang sudah yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jadi tunggu apa lagi? Download aplikasi SFAST sekarang!