Cara menentukan harga jualan – Menentukan harga jualan yang tepat sangatlah penting untuk menjalankan bisnis yang sukses. Jika kamu menetapkan harga terlalu rendah, bukan hanya akan mengakibatkan kerugian finansial, tetapi juga bisa merendahkan citra produk sebagai barang murahan yang tak dapat diandalkan. Di sisi lain, jika kamu menetapkan harga terlalu tinggi, kamu berisiko mengusir pelanggan.
Apa solusinya?
Pertimbangkan dengan cermat penentuan harga produk agar bisnis kamu dapat bersaing di pasar, menciptakan kepuasan pelanggan, serta membuka peluang pertumbuhan bisnis kamu.
Lebih lanjut, artikel berikut akan menjelaskan secara detail panduan lengkap tentang cara menentukan harga jualan. Pastikan untuk membacanya hingga selesai!
Baca juga: Pebisnis Harus Tau! 6 Tipe-Tipe Pelanggan Dalam Bisnis
Evaluasi Biaya
Langkah pertama yang perlu diambil adalah mengevaluasi semua biaya yang terlibat dalam produksi atau penyediaan layanan. Ini melibatkan tiga kategori utama, yaitu bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead.
- Biaya Bahan Baku: Bahan baku adalah materi mentah yang digunakan dalam pembuatan produk. Misalnya, dalam produksi pakaian, bahan baku dapat berupa kain, kancing, dan benang. Di sisi lain, bisnis jasa seperti perusahaan kebersihan akan memerlukan sapu, ember, dan peralatan pembersihan lainnya. Jika produkmu diperoleh dari pemasok lain, bahan baku adalah item yang dibeli dari mereka, ditambah segala yang diperlukan untuk pengemasan ulang.
- Biaya Tenaga Kerja: Biaya tenaga kerja mencakup semua upaya fisik dan mental yang diperlukan untuk membuat produk atau memberikan layanan. Baik itu pekerja di fasilitas produksi atau staf administratif di kantor, mereka dianggap sebagai bagian dari biaya tenaga kerja. Ini mencakup gaji dan upah yang dibayarkan, pajak penggajian, dan tunjangan karyawan.
- Biaya Overhead: Biaya overhead mencakup semua biaya selain dari bahan baku dan tenaga kerja. Ini termasuk biaya sewa, utilitas, lisensi usaha, pemasaran dan periklanan, asuransi, perlengkapan kantor, dan biaya hukum.
Dengan menggabungkan semua komponen ini, kamu akan mendapatkan total biaya produksi produk atau layanan. Penting untuk memperhatikan apakah biaya-biaya ini bersifat tetap, seperti sewa dan asuransi bulanan, atau berfluktuasi, seperti biaya pemasaran dan beberapa utilitas. Untuk menyesuaikan biaya yang bervariasi dalam perhitungan harga, gunakan angka rata-rata bulanan berdasarkan proyeksi total tahunan.
Tentukan Berapa Keuntungan yang Diinginkan
Setelah mengetahui total biaya produksi, kamu perlu menentukan seberapa besar keuntungan yang ingin kamu peroleh. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan: pertama, tentukan jumlah nominal di atas biaya produksi yang ingin kamu peroleh per unit atau per pelanggan. Atau kedua, hitung persentase dari pendapatan yang akan menjadi keuntungan setelah semua biaya terkompensasi, yang disebut sebagai margin keuntungan.
Keputusan tentang besarnya keuntungan dapat bervariasi tergantung pada konteks bisnismu. Bisa mengacu pada praktik pesaing di industri yang sama untuk membantu menentukan target yang sesuai.
Pahami Pelanggan
Selanjutnya, penting untuk memahami calon pelanggan dengan baik. Fokus pada audiens yang ingin kamu targetkan dan pahami motivasi mereka. Beberapa pertanyaan yang perlu kamu jawab untuk memahami audiens dengan lebih baik adalah:
- Demografi: Apakah mereka laki-laki atau perempuan, berapa usia rata-rata mereka, di mana mereka tinggal, dan apa pendapatan rata-rata mereka?
- Kompetitor: Produk atau layanan apa yang mereka sukai dan mirip dengan yang kamu tawarkan? Berikan beberapa opsi yang dapat mereka pilih.
- Prioritas Anggaran: Seberapa penting harga dalam keputusan pembelian mereka?
- Motivasi: Apakah mereka lebih mengutamakan harga atau kenyamanan saat berbelanja?
- Merek Produk: Apakah merek suatu produk penting bagi mereka?
- Psikologi Harga: Apakah mereka lebih cenderung membeli produk dengan harga Rp99.990 daripada yang dihargai tepat Rp100.000?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu kamu menentukan apakah audiens lebih mementingkan harga, kenyamanan, fitur, atau eksklusivitas. Jika harga adalah faktor utama, kamu bisa mempertimbangkan menyediakan beberapa pilihan harga. Jika kenyamanan lebih penting, kamu dapat menetapkan harga lebih tinggi dan menonjolkan fitur-fitur unik dari produkmu. Bagi pelanggan yang mengaitkan harga dengan kualitas, menaikkan harga produk untuk memenuhi ekspektasi pelanggan bisa menjadi pilihan yang baik.
Riset Pesaing
Selanjutnya, perlu juga untuk melakukan penelitian tentang pesaing. Meskipun kamu tidak harus meniru sepenuhnya harga pesaing, memahami strategi mereka dapat membantu kamu merancang strategi bisnismu. Salah satu cara sederhana untuk memulai adalah dengan mencari bisnis online yang menawarkan produk serupa dengan produkmu dan mencatat harga yang mereka tawarkan. Juga, pantau akun media sosial pesaing untuk memahami audiens yang mereka targetkan dan strategi pemasaran yang mereka gunakan.
Baca juga: 14 Pertanyaan Tentang Bisnis Sebelum Kamu Memulai Usaha
Tentukan Cara Menentukan Harga Jual
Setelah kamu mengumpulkan informasi ini, kamu akan lebih siap untuk mengevaluasi berbagai cara menentukan harga jualan yang mungkin cocok untuk produkmu. Berikut beberapa metode yang bisa dipertimbangkan:
1. Harga Berdasarkan Biaya Ditambah Laba (Cost-plus Pricing)
Metode ini melibatkan menghitung harga berdasarkan biaya produksi dan menambahkan keuntungan yang diinginkan. Keuntungannya adalah metode ini mudah dijelaskan dan dipertanggungjawabkan. Namun, kelemahannya adalah kurang mempertimbangkan citra merek dan persaingan.
2. Harga Berdasarkan Pangsa Pasar (Market Share Pricing)
Metode ini menekankan pada volume penjualan untuk meningkatkan pangsa pasar, yaitu persentase dari pasar yang dikuasai oleh bisnismu. Ini bisa melibatkan menawarkan produk dengan harga lebih rendah untuk menarik pelanggan, dengan harapan bahwa peningkatan volume penjualan akan menghasilkan keuntungan bersih yang lebih besar. Namun, risikonya adalah menarik pelanggan yang hanya mencari diskon dan tidak setia.
3. Harga Berdasarkan Dinamis (Dynamic Pricing)
Metode ini melibatkan perubahan harga berdasarkan faktor-faktor seperti lokasi, waktu, dan permintaan. Ini bisa efektif untuk produk yang sangat diminati. Namun, perlu diingat bahwa ini bisa membuat beberapa pelanggan merasa terlewatkan dalam penawaran.
4. Harga Berdasarkan Persaingan (Competitive Pricing)
Metode ini melibatkan penyesuaian harga berdasarkan harga pesaing. Ini cocok untuk pasar jenuh di mana sulit membedakan produk serupa.
5. Harga Berdasarkan Nilai Tambah (Value-added Pricing)
Metode ini berfokus pada sejauh mana pelanggan percaya bahwa produkmu memiliki nilai tambah. Ini efektif jika bisnismu menonjol dari pesaing.
Terakhir, ingatlah bahwa harga produk perlu dipantau terus-menerus. Selalu perhatikan harga pesaing dan perubahan pasar. Jika biaya produksi meningkat, kamu harus mempertimbangkan penyesuaian harga agar tetap menguntungkan.
Baca juga: Memahami Bisnis Franchise: Berikut Pengertian Lengkapnya!
Semoga panduan ini membantu kamu menentukan harga jualan yang tepat untuk produk atau layananmu. Dan jika kamu membutuhkan sumber pendanaan untuk bisnismu, kamu bisa mengunjungin Indofund.id. Indofund.id adalah platform pinjaman uang online yang telah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dapat membantu kamu dalam proses ini.