Initial Public Offering (IPO) merupakan momen penting dalam dunia investasi. Bagi investor, IPO menawarkan peluang untuk berinvestasi kepada perusahaan baru yang menjual sebagian sahamnya pada publik. Penting bagi investor memahami istilah penting tentang IPO supaya dapat membuat keputusan investasi dengan lebih cerdas.
Perusahaan yang baru saja melantai di bursa juga mendapatkan keuntungan dari IPO. Mereka bisa mendapatkan tambahan modal dari ekuitas dan membangun reputasi perusahaan. Dengan melakukan IPO, perusahaan dapat lebih maju dan berkembang.
Istilah Penting Tentang IPO
Nah, berikut adalah istilah penting tentang IPO yang harus diketahui oleh para investor.
Istilah Penting Tentang IPO.
Baca Juga: 7 Hack yang Perlu Diketahui Investor Pemula Untuk Capai Kesuksesan Berinvestasi
1. Underwriter
Underwriter atau Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang bertanggung jawab dalam membantu perusahaan dalam proses IPO atau penawaran saham kepada investor. Underwriter membantu perusahaan dalam menentukan harga penawaran saham, menyusun prospektus, dan menjalankan strategi pemasaran untuk menarik minat investor.
SF Sekuritas merupakan perusahaan sekuritas yang telah memiliki izin usaha underwriter atau penjamin emisi efek dari OJK pada tanggal 28 Juni 2019 dengan nomor izin: KEP-42/D.04/2019.
2. Prospektus
Istilah penting tentang IPO lainnya adalah prospektus atau dokumen resmi berisi informasi tentang perusahaan atau emiten yang melantai di bursa saham. Prospektus diterbitkan oleh perusahaan yang akan melakukan IPO dalam rangka memenuhi syarat dan ketentuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa.
Informasi di dalam prospektus mencakup latar belakang, rincian penawaran, prospek kedepan, dan portofolio yang diajukan kepada calon investor. Investor harus membaca prospektus dengan cermat sebelum membuat keputusan investasi.
3. Go Public
Go Publik adalah transformasi perusahaan dari status tertutup menjadi terbuka lewat IPO. Dalam proses go public, perusahaan mengubah struktur kepemilikan sahamnya dan menawarkan sebagian sahamnya kepada masyarakat umum.
Dengan menjadi perusahaan terbuka melalui go public, perusahaan dapat memperoleh pendanaan lebih luas dan signifikan. Perusahaan harus mematuhi regulasi dan standar ketat dalam pelaporan keuangan guna meningkatkan kepercayaan investor.
4. Book Building
Book Building mengacu pada penawaran awal saham oleh perusahaan yang akan go public. Calon investor dapat memesan saham dengan menentukan harga dalam rentang harga yang telah ditentukan sebelumnya. Minat investor saat book building cukup mempengaruhi harga saham perdana.
5. Roadshow
Selanjutnya adalah roadshow atau serangkaian pertemuan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan IPO kepada investor. Selama roadshow, perusahaan akan menyampaikan informasi tentang bisnisnya, kinerja keuangan, rencana pertumbuhan, dan prospek masa depan kepada para peserta roadshow.
Baca Juga: Intip Harta Kekayaan 9 Pemilik Mal Mewah di Jakarta, Super Tajir!
6. Listing Day
Istilah penting tentang IPO selanjutnya adalah listing atau proses mendaftarkan dan mencantumkan saham perusahaan ke pasar modal. Perusahaan harus memenuhi persyaratan dan aturan yang telah ditetapkan oleh bursa saham tempat perusahaan tersebut mendaftar.
Setelah terdaftar, saham perusahaan dapat diperdagangkan di bursa saham tersebut. Listing dapat dilakukan secara tunggal (single listing) satu bursa saham atau ganda (dual listing) lebih dari satu bursa saham.
7. Emiten
Emiten merupakan istilah penting tentang IPO yang mungkin sudah banyak orang ketahui. Emiten adalah pihak yang berperan melakukan kegiatan pasar modal selain investor.
Mereka melakukan penawaran umum kepada masyarakat berupa penjualan efek berupa saham, suku, dan obligasi. Penting bagi investor untuk memahami rekam jejak dan potensi pertumbuhan perusahaan sebelum berinvestasi pada suatu emiten.
8. Dividen
Istilah dividen tentu sudah sangat familiar di dunia investasi. Dividen adalah bagian dari laba atau pendapatan suatu perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Ada beberapa jenis dividen, seperti dividen saham, dividen likuidasi, dividen tunai, dividen properti, dan dividen janji utang.
Pembagian dividen membutuhkan persetujuan pemegang saham melalui hak suara. Tujuan pembayaran dividen adalah memberikan hadiah kepada pemilik saham atas kepercayaan mereka terhadap perusahaan.
9. Lock-up Period
Lock-up period adalah periode waktu di mana pemegang saham dilarang untuk menjual saham mereka pada waktu tertentu. Larangan ini dilakukan untuk membatasi likuiditas saham dan mencegah tekanan jual yang berlebihan setelah saham tersedia untuk diperdagangkan. Lock-up period umumnya berlangsung selama 30 hingga 90 hari.
10. Underpricing
Underpricing mengacu pada kondisi di mana harga saham pada penawaran saham perdana (IPO) lebih rendah daripada nilai sebenarnya. Fenomena ini terjadi karena perbedaan kepentingan antara pihak yang terlibat dalam penawaran saham perdana.
Pemegang saham lama ingin menjual saham dengan harga tinggi, sementara investor baru menginginkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan (capital gain) lebih tinggi.
Mengetahui istilah penting seputar IPO memungkinkan investor untuk memahami proses IPO dengan lebih baik. Dengan begitu, investor dapat lebih cermat dalam membuat keputusan investasi. Luangkan waktu untuk mempelajari istilah-istilah ini ya gengs!