PT Teknologi Karya Nusa Digital Tbk (IDX: TRON) atau PT TKDN, resmi mencatatkan saham perdana (listing) di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 8 Maret 2023. Bagaimana prospek saham TRON?
Dalam proses penawaran umum saham perdana (IPO), Emiten penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan Internet of Things (IoT) ini menawarkan sebanyak 750.000.000 saham biasa atau 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga perdana Rp180,- per saham. Dari proses penawaran umum saham perdana ini, perseroan berhasil mengantongi dana IPO sebesar Rp 135 miliar.
Perseroan memilih PT Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas) untuk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek dengan komitmen kesanggupan penuh (full commitment).
Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak 375.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru maksimal 17,05% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.
Setiap pemegang dua saham baru, berhak mendapatkan 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 Waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham TRON. Harga pelaksanaan waran yakni Rp250 per saham sehingga total hasil pelaksanaan waran maksimal sebesar Rp93,75 miliar. Pelaksanaan waran berlaku enam bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan yakni mulai 8 September 2023 sampai 7 Maret 2025.
Presiden Direktur PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk, David Santoso mengatakan bahwa langkah IPO ini akan meningkatkan nilai perusahaan sehingga pada akhirnya akan mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan, tidak hanya perusahaan tetapi juga industri pada umumnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas, Steffen Fang menambahkan bahwa suksesnya IPO dan prospek saham TRON didukung juga oleh valuasi perusahaan yang menarik dan prospek bisnis yang cerah. Adanya kelebihan permintaan pada saat penawaran umum juga cerminan bentuk kepercayaan investor, serta keyakinan atas potensi pertumbuhan bisnis di masa mendatang.
Ditambah lagi, Steffen Fang menambahkan bahwa industri teknologi merupakan salah satu industri yang kompetitif. Sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Steffen Fang percaya bahwa faktor persaingan dalam industri ini ditentukan oleh fitur teknologi, kinerja, dan harga. Saat ini, belum banyak perusahaan seperti PT Teknologi Karya Digital Nusa yang mampu menyediakan teknologi cerdas dalam mendukung implementasi Intelligent Transportation System (ITS) untuk pengembangan smart city yang bersifat end to end solution.
Baca Juga: Melirik Prospek Saham HAJJ, Targetkan Dana Rp99,62 Miliar
Alokasi Dana IPO PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (IDX: TRON)
David mengatakan bahwa sebesar 30% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat.
Selain itu, perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal 2-2023. Transaksi perluasan area operasional akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 2-2023. Sedangkan, penambahan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 3-2023.
Dana IPO yang tersisa akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari:
- Biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city di berbagai kota di Indonesia.
2. Biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan business solution provider di berbagai kota di Indonesia.
Di samping itu, dana IPO juga akan dialokasikan untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Baca Juga: Melirik Prospek Saham TRON, Bidik Dana IPO hingga Rp165 Miliar!
Fakta Unik Prospek Saham TRON
Ada beberapa fakta unik yang bisa dijadikan pertimbangan investor dalam memilih emiten TRON. Di antaranya:
1. Kelebihan Permintaan (Oversubscribed)
Selama masa penawaran umum, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (IDX: TRON) mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 27,29 kali, di mana penyebaran pembeli saham tersebar pada 34 provinsi di seluruh Indonesia dan 6 negara. Ini tentu menjadi sentimen positif prospek saham TRON.
2. Rencana Pembagian Dividen
Direksi perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nilai sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih dimulai dari tahun 2024 memakai buku untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.
3. Pendapatan Melesat Tajam
PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (IDX: TRON) memiliki kinerja yang sangat baik. Hal ini tercatat di November 2022, pendapatan Perseroan mencapai Rp84,04 miliar, atau melesat 216% dari November 2021 Rp26,59 miliar. Sedangkan, laba bersih melejit 198% menjadi Rp13,40 miliar dari November sebelumnya Rp4,50 miliar.
Tertarik prospek saham TRON? Selalu pastikan SFAST jadi tempat kamu investasi saham ya!
Mau #DudukSantaiTapiCuan? Yuk, investasi saham dan reksa dana di SFAST aja!